HD [02]

26.3K 961 40
                                        

Bagian 02

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagian 02

Ervan mengulas senyum miring, lalu menunduk dan berbisik pelan di telinga gadis itu. "Susu lo aja gimana?"

What the fuck?!

"Sinting!"

Bukan, bukan gadis itu yang mengumpat begitu. Melainkan Ervan, karena tindakan Citra selanjutnya adalah menarik dasi cowok itu hingga kepala Ervan berhadapan langsung di depan dadanya.

"Lo udah gila?!" Bola mata cowok itu terbelak dan segera mungkin ia menjauhkan tubuhnya dari Citra.

Gadis itu menyeringai lalu berkedip genit. "Bukan lo bilang mau dada gue? Why not?"

Ervan tergelak, respon gadis itu sangat di luar nalar. Harusnya gadis itu menamparnya atau paling tidak menjadi jijik, sebab hal yang dia katakan termasuk pelecehan. Bukan malah di sodorkan langsung!

"Stres!"

Setelahnya Ervan melenggang pergi dari hadapan gadis itu. Sementara Citra hanya terkikik geli, ayo lah kalau itu bukan Ervan mungkin sudah Citra buat babak belur. Karena berani melecehkannya secara tidak langsung.

Tapi ini Ervan?! cowok si paling anti sama cewek bahkan rumornya dia seorang gay. Jika Ervan masih menyukai dada wanita, itu artinya dia masih normal bukan?

Sudut bibir gadis itu tertarik keatas, lalu pandangannya turun ke dada. Mendadak senyum itu luntur.

"Tapi punya gue kecil." Citra mendengus kecewa. "Apa gue suntik aja kali ya?"

"Eh, enggak deh!" Kepalanya menggeleng cepat. "Nanti meledak lagi kayak yang di sosmed, ngeri banget."

Secara cekatan tangan gadis itu membuka bungkus permen yang di tolak oleh Ervan dan memasukannya ke mulut. "Enak gini, manis. Bisa-bisanya Mas Epan gak suka."

Sesudah itu Citra memutuskan untuk pergi dari rooftop dan menyusul Ervan. Namun saat ia tiba di lantai dasar orang tua mereka sudah tidak ada di sana. Hanya mengisahkan Ervan yang tengah meminum secangkir kopi seorang diri.

Gadis itu menarik kursi dan duduk berhadapan dengan cowok itu.

"Mas Epan!"

"Epan!"

"Ish, nyakut kek dipanggil!"

Citra mencibir, tangannya bertopang di depan dada. Nampak begitu jengkel.

Melirik gadis itu sekilas, Ervan menyahut dengan nada malas. "Hm?"

Mata Citra melotot, ya gusti! capek banget ngomong sama kulkas. "Mau jadi nisa sabyan lo? Ha hm ha hm doang."

"Mungkin."

Citra mengelus dada, sabar-sabar. Demi keturunan pintar dan good looking, ia harus bersabar menghadapi sikap Ervan yang sering bikin makan hati.

Heavily DamagedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang