rumah pohon

62 9 0
                                    

"bandung"
🤍🤍🤍🤍🤍

pagi ini cia berangkat seperti biasanya yang di antar oleh sang tante, kini cia sudah berada di Koridor menuju kelasnya sepanjang koridor banyak sekali pasang mata yang menatap ke arahnya. hari ini langit bandung sangatlah cerah namun sepertinya akan banyak gosip-gosip yang akan cia dengar.

"cia tutor deket sama reza dong"

"join circle nih ceritanya"

"segampang itu ternyata deket sama reza"

"mau deket sama raffi deh gue"

"mau makan bareng aldo jugaa kaya cia sama serena"

ya begitulah cibiran-cibiran dari murid-murid yang mungkin memang iri.

"kalian ngomongin apaan sih, ga jelas banget" ucap cia yang memang sudah sangat risih mendengar ocehan dari mulut mereka.

"lo sama temen lo tuh caper tau ga, bisa-bisanya duduk bareng pacar gue reza. centil banget jadi cewe"
suara itu bukan berasal dari anak-anak yang mencibiri cia, suara itu berasal dari arah belakang cia.

"clara lo apa-apaan sih ngomong kaya gitu, emangnya lo sama reza pacaran?" tanya cia, sebenarnya bukan tanpa sebab cia berbicara seperti itu, cia hanya ingin memastikan apa yang di bilang clara itu tidak benar.

walaupun cia baru bersekolah 2 minggu namun namanya sudah melesat di mana-mana, dan tak heran jika cia mengenal banyak orang ya walaupun ia baru tau jika ada 3 siswa populer di lingkungan sekolahnya.

"REZA PACARAN SAMA CLARA? HAHAHAHAHAHAAAAA, MIMPI NOHHHH" suara keras itu berasal dari raffi

"ish raffi lo apa-apaan sih" tanya clara kesal dan karna malu di teriaki seperti itu clara pun pergi bersama kedua temannya yaitu lola dan cila.

"lo gapapa?" tanya reza kepada cia

"gapapa"

"balik sekolah bareng gue, ada yang mau omongin" beritahu reza kepada cia

"mending dari sekarang lo ngomong ke orang tua lo, biar ga usah jemput lo" saran dari raffi

"reza kalo ngomong ga ada penolakan" kali ini aldo ikut berbicara.

"okey" putus cia karna ia juga berhutang budi karna kejadian kemarin.

🤍🤍🤍🤍🤍

kelas terasa sepi karna hari ini serena tidak berangkat ke sekolah di karenakan sedang tidak enak badan.

"rani lo tau tentang reza ga?" tanya cia kepada rani yang memang mengisi tempat duduk serena yang kosong, di belakang mereka ada meli dan deden.

"ki, ada yang nanyain si reza nii kayanya mulai penasaran" bisik deden pada iki yang berada di sebrang kanan mereka.

"woy gosip ga ngajak-ngajak lo" bisik nando pada deden dan melempari tutup pulpen agar deden dapat melihatnya.

"lo pada berisik banget sih, nanti di semua di omelin sama bu susi anjai" kata rani memperingati semuanya

"tau ni si deden kocak banget anjir, berisik ego" ucap meli mencampuri

manisnya kota bandung!!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang