🤍🤍🤍🤍🤍
"tante cia masuk dulu yah" ucap cia seraya mencium punggung tangan sang tante dan bergegas turun dari mobil.
"iya sayang hati-hati yah, belajar yang bener jangan nakal" ucap tante rima dengan lembut kepada cia. memang tante rima memperlakukan cia selayaknya anak kandung dan ia akan pastikan bahwa cia tidak akan pernah merasakan kekurangan kasih sayang walaupun orang tua cia tidak ada di dekatnya.
"dah tante hati-hati di jalan" cia melambaikan tangannya dan tante rima pun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
"selamat pagi cia" ucap seseorang yang berada di samping cia, bukan hal baru jika lawan bicara yang satu ini datang secara tiba-tiba. entah cia yang memang tidak sadar atau orang itu yang memang selalu datang tiba-tiba.
"astaghfirullah, ka rakha kenapa sih suka banget bikin orang kaget?" rakha hanya terkekeh saat melihat wajah mengemaskan milik cia.
"lo lucu banget sih" ucap rakha dengan mengajak kecil rambut cia gemas. kini mereka berdua tengah berada di depan gerbang, terjebak dalam interaksi yang mungkin terlihat aneh.
atau itu hanya perasaan cia yang mengatakan jika ia dan rakha sangatlah aneh, padahal jelas-jelas tidak ada yang aneh sama sekali."ish rambut gue udah di sisir ka, nanti berantakan lagi tau" omel cia dengan wajah kesalnya. memang cia jarang sekali mengikat rambut panjangnya itu karna ia lebih suka terurai dengan indah.
"iya deh maaf, abisnya lo lucu sih kalo lagi ngambek" ucap rakha yang masih dengan kekehan renyahnya.
"terserah lo deh, gue mau masuk bye" cia meninggalkan rakha tanpa perduli. rakha tidak tau saja jika mood cia rusak di pagi hari akan sulit kenaikannya kembali.
di sepanjang koridor cia mendapat sapaan-sapaan dari beberapa murid yang sudah datang.
contohnya"aduh neng cia teh makin hari makin geulis wae"
"pagi ci"
"si cia kenapa bisa semanis itu sih, heran gue"
"pantesan ka rakha bisa suka sama cia, orang jelas-jelas dia makin hari makin cantik"
mendengar kalimat terakhir cia merasa sangat risih. APA TADI DIA BILANG? KA RAKHA SUKA SAMA CIA, ya kalo emang bener kalian bisa apa.
"muak gue denger nama ka rakha tiap hari"
mungkin jika kalian bertanya-tanya sampai detik ini mengapa cia belum mempunyai nomor reza itu karna cia memiliki gengsi yang tinggi. sebenarnya cia ingin sekali memiliki nomor reza namun entah mengapa ia merasa jika ia yang lebih dulu memintanya atau sekeder meminta reza untuk sv nomornya itu sangat memalukan.
makanya ia masih terus menunggu hingga nanti ia bisa memiliki nomor reza ya karna reza yang memintanya lebih dulu."pagi cia" sapa aldo kepada cia saat ia tidak sengaja bertemu di Koridor.
"pagi do" balas cia dengan senyumannya.
ini kali pertamanya aldo menyapa cia lebih dulu, tentu saja cia sangat bahagia karna menurutnya perlahan temannya semakin banyak dan aldo kan sahabat baiknya reza jadi tidak ada alasan untuk tidak bahagia."pagi ini agak mendung ci, suhu udara juga rendah terus kenapa lo ga pake cardiga lo?" aldo bertanya dengan sangat lembut, ini pertama kalinya aldo berbicara sepanjang itu padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
manisnya kota bandung!!!
Fiksi Remaja"bandung, terimakasih atas semua rasa yang pernah ada disini, terimakasih untuk cerita indah yang pernah kau berikan untukku." "ku tutup bukunya sampai di sini yah, sampai bertemu kembali di waktu dan kisah yang berbeda"