Lembar 02 : Bukan dendam, hanya marah

80 10 9
                                    

🌺Happy Reading🌺

_____

ALUMNI SMA.TELADAN

Zea :
Reuni SMA i'm coming !

Lo semua pd dateng kaaaaan?

Suciamalia :
Ya ampuun! 8 thn gua idup gini² aja🙃. Ya dateng lah @Zea

Zea :
@suciamalia, makanya bangun lo! Rebahan mulu kek duyung. Wkwk

Rizky :
Gass lah! ketemu bebep @Tsabina

Farhan :
Heh! Inget bini lo bentar lg mo beranak, @Rizky.

Rizky :
Anak siapa? @farhan

Farhan :
Idih, lupa si sableng.. @Rizky
Btw, mana nih bintang SMA Teladan, @Yazeed ??

Zea :
Iya nih, gue semangat dtg demi liat dia pdhl. Kali aja dari reuni, cinta bersemi😁

Farhan :
Mimpi !

Mematikan ponsel usai membaca isi percakapan teman-temannya di grup alumni, Tsabina hanya bisa menghela napas sembari mengusap wajah dengan kedua tangan. Saat ini kepalanya terlalu penuh dengan segala isi pikiran.

"Jadi gitu, Syah. Pokoknya semua, sih, sudah ok. Tinggal di menu Beef strudlenya tambahin mozarella biar lebih enak lagi ... Kata, Big boss."

Suara tawa dua gadis yang tengah berdiskusi berhasil menarik perhatian Tsabina. Menoleh, gadis itu kemudian menatap salah satu dari mereka.

"Fa?" panggil Tsabina, membuat Farida berdehem tanpa mengalihkan pandangan dari tablet di hadapannya.

"Diskusi produknya sudah selesai, kan?" sambungnya.

Farida mengangguk. "Sudah, Tsab. Ini tinggal bahas produk apa aja yang sekiranya bisa kita jual via online shop." jawabnya, masih menatap tablet.

Tsabina mengangguk.

Seperti keinginan Tsabina yang ingin meluaskan pemasaran produk Rum's cake melalui online shop, rencananya bulan depan mereka akan membuat akun penjualan pada salah satu aplikasi marketplace. Dan, minggu ini mereka akan lebih dulu memilih produk yang sekiranya bisa dipasarkan melalui aplikasi tersebut. Mengingat produk yang mereka jual adalah jenis makanan yang tentunya memiliki batas waktu kadaluarsa.

Menatap jam dinding yang kini sudah menunjukan pukul tujuh malam, Tsabina kembali menatap Farida.

"Kalau aku tinggal pulang, gak papa 'kan?" tanya Tsabina. "Kamu sama Aisyah lanjut aja meetingnya, nanti aku tinggal dikabari mengenai hasilnya. Pokoknya aku percaya penuh sama kalian berdua." sambungnya, tersenyum.

Mengalihkan pandangan dari tablet miliknya, Farida segera menoleh. "Lo sakit, Tsab? Kok, tumben banget pulang sebelum toko tutup?" tanyanya, menatap Tsabina dengan mata menyipit.

Tsabina menggeleng. "Enggak,"

"Nah, terus?"

"Aku ada janji sama Hasan, dia minta ditemani nonton kartun kesukaannya." jawab Tsabina, tersenyum kaku.

Say ... "I do !"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang