🌺Happy Reading🌺
_____
"Perempuan bodoh!"
"Kamu tau betul bagaimana impian saya, Tsabina!"
"Dan, karena kecerobohanmu, sekarang saya kalah sebelum memulainya!"
HATI masing-masing orang itu berbeda. Bahkan, setelah delapan tahun berlalu kalimat itu masih terasa menyakitkan setiap kali terngiang. Mungkin, akan berbeda jika kalimat itu Tsabina dengar dari mulut orang lain. Tapi, sayangnya kalimat menyakitkan itu justru keluar dari mulut seorang Yazeed—pemuda yang tak lain adalah teman dekatnya.
Dan, ketidak sengajaan yang Tsabina lakukan menjadi awal dari semua permasalahan.
Hari itu adalah jadwal terakhir pengumpulan naskah cerpen bagi siswa-siswi yang akan mengikuti perlombaan menulis tingkat Nasional. Tak hanya Yazeed, bahkan Tsabina jauh lebih antusias saat pemuda itu memperlihatkan layar laptop yang menampilkan isi cerpennya sebelum dikirimkan.
Namun, segalanya menjadi berantakan saat Tsabina tak sengaja menumpahkan minuman cupnya tepat di atas laptop milik Yazeed, dan berakhir dengan mati total. Membuat Pemuda itu terpaku dengan tangan yang mengepal.
Bagaimana tidak? Memperbaiki laptopnya tentu butuh waktu beberapa hari. Sedangkan, jadwal pengumpulan naskah hanya tersisa lima menit lagi. Yazeed bahkan belum sempat menyalin naskahnya tadi, ditambah lagi mendengar isakan Tsabina. Hal itu justru semakin memancing amarahnya, sampai dimana kalimat menyakitkan itu keluar dan membuat hati Tsabina tergores pedih.
Permasalahan yang sebenarnya tidak terlalu besar. Tapi, sekali lagi hati masing-masing orang itu berbeda dalam hal penerimaan. Karenanya, sejak hari itu meski Yazeed sudah berulang kali meminta maaf atas apa yang ia ucapkan, Tsabina tetap diam.
Ya Allah
Menutup wajah dengan kedua tangan, Tsabina kembali terisak tanpa suara.
"Yazeed, saya benci kamu!"
Tetapi, pada kenyataannya meski kalimat itu sudah berkali-kali Tsabina lontarkan, hatinya tetap menolak untuk membenarkan. Nama Yazeed justru semakin bersinar terang dalam hati seorang Tsabina.
Karenanya, tidak banyak yang tahu bagaimana gigihnya Tsabina berdoa agar Allah meredupkan sinar itu dari hatinya.
••••
"Dalam waktu dekat, apa rencana anda setelah kembali ke Indonesia, Bang?"
"Menerbitkan novel terbaru, dan ... Menikah. InsyaAllah."
"Wow! Siapa kira-kira wanita beruntung itu? Boleh berbagi info sedikit mungkin? Saya kira pemirsa di rumah juga pasti penasaran."
"Lain waktu, InsyaAllah. Untuk sekarang silakan tanyakan hal lain dulu."
"Waah, masih dirahasiakan ternyata." pembawa acara itu tertawa.
"Baiklah, kalau begitu kita bahas mengenai novel terbaru saja. Kisah apa yang diangkat kali ini, Bang? Dan, kapan kira-kira bisa kami peluk bukunya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Say ... "I do !"
Teen FictionRafif Yazeed Ilhamy, penulis terkenal yang pernah menorehkan luka teramat dalam di hati Tsabina selama delapan tahun lamanya. Kini, pemuda itu kembali datang dengan satu tujuan. Yaitu, mendengar Tsabina mengatakan ... "I do!" _____ -cover by : 'pint...