Happy Reading! ✨
Shani membawa motor nya dengan santai malam ini. Menikmati indahnya kota istimewa Yogyakarta pada malam hari. Sesekali dia bergumam mengikuti lirik lagu yang dia dengarkan.
Tiba saat di persimpangan jalan Malioboro, dia turun dan memasuki salah satu toko es krim. Shani memesan varian vanilla andalannya. Setelah pembayaran selesai, Shani duduk di salah satu kursi yang sudah disediakan tepat di luar toko itu. Matanya memandang orang orang yang berlalu lalang didepannya.
Yogya memang seistimewa itu menurut Shani. Fikiran yang tadi nya berkecamuk, kini hilang secara perlahan. Tapi mengingat kejadian tadi,Shani tersenyum pada dirinya sendiri mengingat ketika dia dengan bodohnya hanya berdiri mematung melihat kekasihnya yang akan bertunangan dengannya melakukan kontak fisik secara berlebihan didepannya. Saat saat dia akan mengajak kekasihnya untuk jalan jalan malam sekitar kota istimewa ini. Sungguh malang kisah cinta nya ini.
Fikiran nya terlalu panjang hingga tak sadar ada seseorang yang sedari tadi memanggil nya. Tepukan di pundaknya itu segera menyadarkan nya. Dan ya, mata itu dengan langsung menatap seorang gadis yang kini sama menatap nya.
"Mas?" Panggil gadis cantik itu kembali setelah beberapa kali tadi.
"Ah-iya?" Barulah Shani tersadar kembali.
"Boleh gak aku duduk disini?" Tanya gadis itu. Shani mengangguk lalu menggeser tubuhnya. Gadis itu kemudian duduk dengan membawa eskrim di tangannya.
Keheningan menyapa mereka. Dengan Shani yang sedang menormalkan degup jantung nya yang berpacu cepat. Sungguh sudah lama Shani tak merasakan sesuatu yang menggelitik ini lebih lebih saat dia bersama kekasihnya. Indra penciuman nya terus menangkap aroma gadis di pinggirnya ini. Ahh, Shani sungguh terlena sekarang.
"Mas?" Suara lembut itu memanggil Shani. Shani menoleh dan menatap satu gadis didepannya ini.
"Mas lagi sedih ya? Dari tadi Mas diem terus" Tanya gadis itu, Shani tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Engga, saya lagi gak sedih" Jawab Shani.
"Oh ya? Aku biasanya kalau sedih suka jalan jalan sendiri disini" Jelas gadis itu.
"Hmm? Emangnya kamu gak takut jalan sendirian?" Tanya Shani, gadis itu menggeleng.
"Engga, soalnya ada Mas disini kan" Shani tertegun mendengar nya. Gadis itu sangat mahir menggombal ternyata.
"Kamu jago gombal ternyata ya" Shani tertawa dibarengi gadis di hadapannya ini.
"Nama Mas siapa? Aku Anindyaswari" Gadis itu menjulurkan tangannya, dengan senang hati Shani menerimanya.
"Lakeswara" Jawab Shani, iya namanya Shani Lakeswara biasa di panggil temannya Lakes. Gadis itu terlihat mengangguk ngangguk kan kepalanya dan kembali memakan es krim yang sempat menganggur tadi.
Shani dibuat penasaran olehnya. Sungguh polos gadis di hadapannya ini. Bagaimana jika orang jahat menculiknya? Ohh Shani tak bisa membayangkannya.
"Kamu beneran sendiri kesini? Gak ada temen kamu atau siapa gitu?" Tanya Shani penasaran. Gadis itu terlihat menyuapkan suapan terakhir es krim nya.
"Engga, ada bodyguard Papa di ujung sana" Tunjuk Anindyaswari pada salah satu kumpulan lelaki berpakaian biasa. Sangat tidak terlihat bodyguard menurut Shani.
"Hmm? Gak keliatan kayak bodyguard kok" Ucap Shani.
"Emang enggak. Aku yang minta, mata aku kayak buta liat yang hitam terus. Jadi aku minta mereka buat pakai baju biasa aja" Shani tertegun mendengar nya. Sepertinya gadis bernama Anindyaswari didepannya ini bukan orang dari keluarga biasa saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paillettes De Verre
Teen FictionBxG 🔞 ❗WARNING❗ ❌Semua yang ada disini Fiksi❌ ❌Jangan membawa ke kehidupan nyata❌ ❌Tidak untuk di tiru adegan yang ada❌