Happy reading!✨
"Shani! Lo belum bayar year book! Fotonya udah tapi bayar susah. Ini juga uang kas lo nunggak 3 tahun Shani!" Teriak Gracia sang bendahara kelas. Tangannya menggenggam sebuah pulpen dan buku berisikan kas kelas dan pembayaran yang lainnya.
Wajah Gracia terlihat emosi saat melihat Shani yang hanya menatap nya selewat. Lalu kembali mengobrol dengan Desy dan teman temannya. Sungguh menjengkelkan! Padahal Shani ini anak tunggal kaya raya, memiliki rumah yang seperti istana, mobil dan motor sport yang berseliweran di garasi rumahnya, penjaga rumah yang amat sangat banyak, jangan lupakan Shani ini sudah memegang salah satu anak perusahaan walau tidak sepenuhnya ia pegang. Kurang apalagi coba? Seharusya dia kan yang membayar semuanya lebih awal, ini malah dia yang menunggak. Bahkan uang kas pun dari kelas 10 hingga sekarang dia masih tak membayar. Untung saja kelas mereka tak dipisah selama itu. Untung juga Gracia sabar menghadapi manusia kulkas ini.
"Shani lo budeg ya!" Teriak Gracia kembali. Kali ini dia menghampiri Shani lalu menarik telinga itu sedikit keras. Membuat Shani meringis kesakitan dibuatnya.
"Gracia lepasin arrgh!" Ringis Shani lalu memegang tangan Gracia dan melepaskannya dari telinganya. Kini terlihat telinganya yang memerah hasil jeweran Gracia tadi. Hanya Gracia yang berani menjewer atau mencubit dirinya ketika dia tidak menghiraukan apapun yang Gracia ucapkan. Selebihnya takut pada Shani.
"Mana duit lo?! Uang receh 4.500.000 pasti ada kan di dompet lo? Mana sini cepet" Pinta Gracia sambil menodongkan tangannya pada Shani yang duduk di meja. Sedangkan Shani masih mengusap ngusap telinganya yang panas
"Anjir! Gila juga lo Shani bayaran sampe segitunya" Kaget Desy.
Tak mendengar ucapan Desy, Shani malah menarik tangan Gracia mendekat ke arahnya. Kini posisi Gracia berada didepan Shani dan diapit oleh kaki Shani. Di peluknya pinggang ramping Gracia, membuat Gracia menahan nafasnya sebentar. Menyadari posisi yang sangat awkward ini, Gracia dengan cepat mendorong dada Shani agar ia dapat menjauh dari Shani. Tapi tenaga Shani lebih kuat darinya, jadilah hasilnya itu sia sia karena Shani malah semakin mendekatkan tubuh mereka berdua.
Jangan tanyakan bagaimana reaksi teman sekelasnya melihat itu. Mereka menjerit histeris melihat adegan yang menurut mereka mesra ini. Kapan lagi melihat Shani si kulkas bersikap romantis di depan mereka. Walaupun bukan mereka yang menjadi pasangannya. Bahkan ada yang merekam adegan mereka demi mengabadikan moment ini. Dengan jarak sedekat ini, Shani juga Gracia dapat melihat jelas bagaimana lekukan wajah masing masing.
' Cantik' batin Shani.
Shani menyembunyikan diam diam senyumnya. Baru kali ini dia melihat wanita secantik Gracia. Kenapa dia tidak menyadarinya dari awal. Kalau dia tau dari awal mungkin detik ini dia sedang mempunyai hubungan dengan gadis di depannya ini.
Sedangkan Gracia yang di tatap seperti itu, hanya dapat diam tak berkutik. Dirinya tak tau akan melakukan apa. Padahal tadi dia dengan berani menjewer telinga Shani. Bahkan kini jantungnya dapat berpacu dengan cepat dari biasanya."Lo mau gue bayar semua ini kan?" Tanya Shani menatap dengan teduh netra yang terlihat kaget di hadapannya ini. Kembali Gracia sadar dari lamunan nya.
"I-iya, mana sini uang lo" Kali ini Gracia menghilangkan rasa gugupnya dengan niat awal untuk menagih uang kas dan uang iuran year book.
"Lo harus pulang bareng gue sekarang. Kalau engga gue gak bakal bayar semua uang itu" Shani semakin mendekatkan wajahnya otomatis Gracia memundurkan wajah Shani dengan telapak tangannya.
"Enak aja! Lo cuma serahin duit lo aja, udah. Ngapain juga harus pulang bareng lo" Kesal Gracia.
"Oke. Duit itu gak bakal gue bayar sampai kapan pun" Ucap Shani santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paillettes De Verre
Dla nastolatkówBxG 🔞 ❗WARNING❗ ❌Semua yang ada disini Fiksi❌ ❌Jangan membawa ke kehidupan nyata❌ ❌Tidak untuk di tiru adegan yang ada❌