"KAU SUDAH GILA, SEOHYUN AH!" bentak Yoona mendorong bahu Seohyun hingga membentur tembok. Mata bulat kecil terbelalak bak ingin membakar sahabatnya dalam api amarah. "Bagaimana bisa dirimu memiliki perasaan semacam itu padaku, sahabatmu sendiri?"
"Apa yang salah pada perasaan ini? Aku menimbunnya tanpa ingin kau tahu karena menghargai hubungan kita. Apakah tetap salah? Bagaimana mencintai dalam kebisuan masih dianggap sebagai kesalahan?"
Sanggahan Seohyun justru mengobarkan api di mata dan ubun-ubun Yoona. "Jangan-jangan... jangan-jangan kau mendukungku agar tidak berhubungan dengan Changwook adalah atas dasar perasaanmu, bukan karena peduli padaku?"
"Yoong...," desis Seohyun gamang mendengar tudingan Yoona. "Apa aku sepicik itu di matamu? Bahkan kau sendiri tidak ingin memberi dia kesempatan kedua, lalu bagaimana bisa tiba-tiba menuduh begini?"
Yoona memutar tegas tubuhnya memunggungi Seohyun, air mata sontak menitik. "Persahabatan kita sudah selesai. Terima kasih."
"Ani, Yoong, jangan egois!"
"Kau yang egois!" sentak Yoona menepis genggaman Seohyun kemudian berlari pergi meninggalkan kediaman Seo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forex In Love
FanfictionSaat mencintai dalam kebisuan tetaplah kesalahan, biarkan jarak dan waktu menunjukkan bahwa tumpukan rindu ingin berpulang. Namun, jalan kembali tidak selalu mudah apalagi sama.