Happy weekend, Kalongers. jangan lupa jaga kesehatan ya.
*
"Yoongie," panggil Seohyun manja mengetuk ujung hidung Yoona. "Ireona! Kita bisa terlambat masuk kantor."
Karena pulang terlalu larut dan rumah Seohyun lebih dekat dari kantor, Yoona akhirnya bermalam di sana. Keluarga yang sudah cukup saling kenal membuat ibunda tidak khawatir. Dan daripada itu pulang kemalaman menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Seohyun, bangun-bangun sudah melihat sosok yang dia sayangi terbujur di sisinya. Meski mencoba membangunkan putri Im ahjumma, dia tak benar-benar ingin wanita itu bangun lalu meninggalkan ranjang. Seohyun lebih suka melihat Yoona tertidur memeluk boneka rilakumanya.
"Yeopo!" puji Seohyun lirih mengusap kepala Yoona, membuat perempuan di hadapannya terbangun tapi kemudian menenggelamkan wajah di balik tubuh rilakuma. "Iya, jangan bangun dulu, aku masih senang menatapmu di sini."
Berada di satu kantor bahkan seruangan tidak serta-merta membuat Seohyun puas, aktivitas padat juga posisi duduk saling memunggungi menyiptakan rindu tak sudah-sudah. Lebih kesal lagi ketika tak sengaja menatap CCTV di mana Changwook mengirim makanan persis seorang kurir. Yoona sudah sering mengingatkan agar berhenti 'menjadi kurir' tapi Changwook menghiraukan malah kerap datang tepat waktu tepat jam makan siang. Semua staff sontak kompak menggoda tak peduli berapa kali Yoona menjelaskan. Sampai kemudian Yoona tegas mengancam akan memblokir nomor Changwook, pria itu tidak pernah lagi tertangkap kamera CCTV.
"Tidak usah bersama orang lain, di sini saja bersamaku." Seohyun tersenyum tak ingin mengalihkan pandangan. "Kita pernah berjanji akan menua bersama daripada harus memiliki pasangan yang menyebalkan."
Teringat beberapa waktu silam ketika para staff membahas perihal asmara. Yoona tegas mengatakan tidak tertarik pada pernikahan untuk sekarang. Mendengar pendirian tersebut, Seohyun yang seorang lesbian dan menaruh perasaan langsung mengucap janji bersedia menemani masa tua Yoona.
"Wendy, bisakah kau berhenti terlalu mencintai pasanganmu? Takutnya kelak dia adalah orang yang paling melukaimu," tegus Yoona merasa kesal karena selain hobi bergelut pada skincare, Wendy kerap menyenandungkan kisah romantika bersama Eunwoo.
"Eonnie, kau hanya belum merasakan keindahan kasmaran. Suatu hari pasti-"
"Maaf membuatmu kecewa karena jangankan menjalin hubungan, penikahan dan membangun rumah tangga tidak pernah tertoreh di benak," potong Yoona mengundang banyak perhatian sampai sahutan yang menyatakan dia memiliki trauma pada kehidupan masa lalu.
"Eonnie, jangan menyerah!" tutur Rose. "Gagal sekali dua kali bukan berarti selalu gagal."
Seohyun yang mengunyah camilan di sisi Yoona menggeleng cepat lalu ikut menyahut, "Memang benar tapi tidak semua orang mendambakan pernikahan atau menjadikan kehidupan rumah tangga sebagai tujuan hidup. Beberapa dari mereka lebih suka menghabiskan waktu berjalan sendiri sambil meminum kopi."
"Sepakat! Minum kopi panas sambil berjalan sendiri apalagi di musim dingin adalah salah satu kebahagiaan. Haahh, Seohyun ah, sepertinya kita bisa menua bersama tanpa harus memiliki pasangan," lontar Yoona mencengram gemas pundak Seohyun.
"Yakso! Ayo kita menua bersama! Apa itu pacar? Suami? Hah!"
Sana menoleh dan agak memutar kursinya. "Aku setuju tapi... kalian jadi lebih mirip pasangan sesama jenis."
Bibir Seohyun tercengir mengingat obrolan di sela-sela pekerjaan. Dia paham pernyataan Sana dulu hanya sebatas candaan, tapi menua bersama adalah doa yang selalu dia mohonkan. Siapa tahu Langit mau mendengar dan sukarela menyatukan benang jodoh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forex In Love
FanficSaat mencintai dalam kebisuan tetaplah kesalahan, biarkan jarak dan waktu menunjukkan bahwa tumpukan rindu ingin berpulang. Namun, jalan kembali tidak selalu mudah apalagi sama.