10

55 5 0
                                    

⚠️Gift⚠️

Hyunsuk sangat ketakutan dikala langit sore yang orange berubah menjadi hitam, pertanda jam sudah berganti menjadi malam hari. Diluar jendela bus, sangat jelas di pendengarannya bunyi burung gagak yang berkicau sangat keras. Bahkan seakan-akan sedang berada di atas bus yang mereka tumpangi.

Tak kunjung diam, sopir bus berhenti dan berusaha menyalakan mesin mobil. Namun, sial. Bensinnya habis.

Hyunsuk dan teman-temannya, berjalan keluar dari dalam bus karena merasa sangat panas. AC bus tiba-tiba berhenti, dipastikan penyebabnya adalah bensin yang habis.

Pak sopir berjalan membuka bagasi mobil dan syukur, ada simpanan bensin yang ia sudah stok beberapa hari sebelum keberangkatan.

"Gimana pak? Mau kita bantuin gak?" Saut Jihoon mendekati pak sopir yang mengangguk.

Sedangkan Hyunsuk, matanya sibuk mencari burung gagak yang tadi merusak tidurnya namun nihil. Tak ada sama sekali gagak diatas bus itu. Batinnya terheran, mana mungkin ia salah, telinganya benar-benar mendengarkan suara bising itu.

Seorang pria dengan tatapan tajam menatapnya dari dalam mobil. Sedari tadi pemuda itu tak ikut turun dari bus, yang entah Hyunsuk tak tahu apa alasannya. Mata Hyunsuk dan pemuda itu saling bertatapan, dan Hyunsuk di buat terkejut disaat bersamaan ada yang menepuk pundaknya.

"Babi! Untung kagak copot jantung gue, bangsat." Titahnya kaget memegang dadanya yang naik-turun.

"Liat apaasih bang?"

"Gue liat i-tu..."

Lah? Kok hilang? Hyunsuk mengerutkan dahinya. Pemuda yang ia liat barusan itu kini berada di belakangnya, tepat. Dia adalah...











































































































Bugh

"BANGKE, LU KALAU BERANI SINI MAJU BANGSAT!" Teriak Mashiho dikala emosinya membludak.

"TAKUT LO? BELAGU JADI MANUSIA."

Dua pemuda sedang melakukan aksi hajar-menghajar.

"WOI! JAEHYUK, MASHIHO. UDAH!" Teriak Hyunsuk menangkup Mashiho yang hampir memukul iris mata Jaehyuk.

"Ngapain di belain si bang?" Tanya Jaehyuk yang sudah ditahan oleh Jeongwoo dan Junghwan.

Plak

Toyoran mendarat di dahi mulusnya, ulah Jeongwoo. Jaehyuk meringis perih karena toyoran itu tidak pelan tapi keras, layaknya sebuah tamparan.

"Udah bang diem aja. Kalau engga, gue mukul lo lebih sakit dari yang tadi."

Jaehyuk melepas tangan Junghwan dan Jeongwoo, "dia yang salah juga, malah di belain."

"Lo tolol!" Balas Mashiho tak mau kalah.

"Udah nak, ini udah malam. Gak baik teriak-teriak ditengah jalan kayak gini, mending kalian naik ke bus, saya sudah isi bensinnya." Finalnya bapak sopir yang baik hati menghentikan aksi itu. Dan semuanya menurut. Hingga akhirnya, mereka kembali melanjutkan perjalanan.

* * *

"Yos, gue tadi liat Asahi natap gue dari  dalam bus. Dan paling seremnya, pas gue noleh kesitu lagi, orangnya tiba-tiba ada dibelakang gue."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hotel | TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang