14

685 99 8
                                    

Pintu kamar Taehyung di dobrak dengan keras, Jeongguk langsung menoleh kearah pintu. Ada Seokjin disana, dia langsung berlari mendekati Taehyung. Betapa terkejutnya Seokjin saat melihat kondisi Taehyung, adiknya masih berteriak histeris, terus berkata 'pergi, pergi' namun entah ditunjukkan pada siapa.

Jeongguk kah? Atau suara dalam pikiran Taehyung.

Seokjin langsung menarik selimut yang berada dibawah Taehyung, dia menutupi tubuh adiknya dengan selimut itu hingga tertutup seluruhnya. Setelahnya Seokjin memeluk tubuh Taehyung dengan erat sembari berbaring miring.

"Taehyung-ah, tak apa. Hyung disini tak apa"

"Pergi, pergi, ku mohon" Taehyung kembali berteriak setelah mengatakan itu. Dia semakin merasa tak nyaman karena ada tangan seseorang yang menyentuhnya.

"TAEHYUNG-AH, ini hyung! Jin hyung, tenanglah. Tak apa, tidak akan terjadi apa-apa tenanglah" Seokjin mengusap kepala Taehyung dari balik selimut. "Ini tangan hyung okay? Tak apa"

Taehyung berhenti berteriak, kedua tangannya mencoba merapatkan selimut yang ternyata sudah menutupi tubuhnya, tangan itu milik Seokjin. Taehyung merasa sedikit tenang. "Hyung?" Cicitnya pelan.

"Ne Taehyungie, ini hyung. Tidak terjadi apa-apa okee, hyung disini"

Taehyung membuka matanya, gelap. Ini yang dia inginkan. Kegelapan ini membuatnya tenang, dia tak perlu melihat apapun, tapi mereka masih datang. Mereka masih mencaci dan mengatai Taehyung.

"Hyung?" Taehyung memanggil sekali lagi untuk memastikan kakaknya masih ada disampingnya.

"Aku disini tak apa, aku memelukmu. Kau merasakannya bukan? Gwencahana, semuanya akan baik-baik saja"

"Mereka, mereka masih disini. Hyung, akh hyung" Taehyung kembali akan berteriak namun dengan cepat Seokjin menarik tubuhnya hingga terduduk dan langsung memeluk Taehyung dari depan. Dia mengusap punggung Taehyung dengan perlahan sambil terus mengucapkan kata penenang. Seokjin merasakan bajau tidurnya yang mulai basah karena air mata Taehyung.

Seokjin lalu melepaskan pelukannya, dia menangkup wajah Taehyung dengan kedua tangannya. "Tak apa, lihat aku Kim Taehyung. Jangan dengarkan mereka, dengarkan suara hyung oke?"

Taehyung dibuat membeku ditempatnya, dia tentu mendengar suara Seokjin diantara puluhan suara yang masuk ke telinganya. Tapi fokus perhatiannya hanya pada orang yang berdiri di belakang Seokjin. Seketika puluhan suara asing itu kini berubah menjadi suara tegas milik Jeongguk.

Taehyung buru-buru menutup telinganya kembali. Pupil matanya mulai begerak gelisah, dia mencoba menghindar dari Seokjin. Taehyung terus meringsut ke arah belakang hingga punggungnya menyentuh punggung ranjang.

"Diam, diam kumohon diam!" Taehyung muali bergumam kecil. Melihat itu Seokjin semakin panik, Taehyung sudah lama sekali tak mengalami hal seperti ini. Kedua orang tuanya juga tak ada, hal ini membuat Seokjin semakin takut.

"AKU BILANG DIAM!" Dia berteriak sangat keras, hingga membuat Seokjin dan Jeongguk terkejut.

"Seokjin hyung apa yang terjadi?" Jeongguk tak bisa lagi menahan diri, dia bingung dengan keadaan Taehyung yang seperti ini. Apa ini karena ucapannya tadi?

"DIAM!!" Taehyung kembali berteriak, air mata kembali membasahi wajah kecoklatan itu. Taehyung semakin menangis histeris saat melihat Jeongguk berjalan kearahnya. Paham dengan situasi yang terjadi, Seokjin langsung menyeret Jeongguk keluar dari kamar.

"Hyung tunggu, hyung biarkan aku membantu menenangkan Taehyung. Hyung tunggu" Sesampainya didepan pintu, Seokjin menatap Jeongguk tajam. Raut kecewa dapat Jeongguk lihat jelas di wajah Seokjin.

CRAZY ON YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang