25

841 59 15
                                    

"Shit Kim Taehyung hngg"

Taehyung menatap lekat laki-laki dibawahnya. Kedua bola mata itu menengadah keatas, dengan bibir yang sengaja dia gigit untuk menahan geraman keluar dari  mulutnya. Melihat ekspresi itu Taehyung justru semakin bersemangat menggerakan kembali pinggulnya. Kedepan ke belakang sambil sesekali berputar.

Dia mengeluarkan suara manjanya yang membuat laki-laki dibawahnya dengan cepat membalik keadaan dan membanting Taehyung dengan kasar ke ranjang. "Its my turn right?"

"yeah daddy, please"

Suara berisik memenuhi seluruh penjuru ruangan, jendela yang terbuka tak memberikan efek sejuk apapun pada kedua anak adam yang tengah mencari kenikmatan tersebut.

Kegiataan mereka berakhir setelah mencapai puncak bersama  beberakali.

"Kau mau langsung pulang? Kita bisa makan malam di sini."

"Ah tidak paman, aku harus pulang"

"Like always huh?"

Tak mau menjawab pertanyaan itu, Taehyung hanya tersenyum sembari tergesa mengenakan kembali kaus kaki dan sepatu yang terlempar sembarangan tadi. Merasa semuanya sudah terbawa, Taehyung berlari ke arah pintu masuk sebelum suara berat itu kembali bersuara.

"Apa tidak ada ciuman perpisahan?"

Taehyung mencebik kesal, dia kembali berlari ke arah lawan bicaranya lalu mencium bibir itu. Niatnya hanya sekedar ciuman namun sayangnya laki-laki itu semakin menuntut, memperdalam ciuman mereka. Tangannya mulai nakal masuk kedalam sweater yang Taehyung kenakan.

"Ahh cukup paman. Aku harus pulang"

"Aku tidak melarangmu"

Muka yang lebih muda merajuk masam. Hingga dia kembali memberi ciuman ringan di bibir ranum yang lebih muda. "Aku akan menghubungimu lagi jika sudah harinya, jangan nakal lalu bermain dengan orang lain diluar sana atau aku akan menghukumu hingga kaki itu bergetar tak bisa berjalan"

"Oouhhh aku sangat menantikan itu paman. Mari kita  buktikan" Senyum jail muncul dari wajah Taehyung.

"Supirku sudah dibawah, hati-hati dalam perjalanmu"

"Neee. Aku pergi paman"

Taehyung berlari tergesa memasuki salah satu mobil yang sudah dia hafal betul siapa pemiliknya. Mobil dan supir ini yang selalu mengantarnya pulang selama beberapa bulan ini. Dengan santai dia masuk dan duduk di kursi belakang seperti biasa tanpa menyadari jika supir yang mengendarai mobil kali ini berbeda.

"Kita mampir ke apotik seperti biasa dulu ya pak"

Mobil pun berjalan, supir itu tak menjawab pertanyaan Taehyung dan hanya fokus dalam mengendarai mobil. Taehyung pun tak mempermasalahkannya. dia sudah cukup lelah melayani paman kaya itu.

Dia sudah beberapa bulan ini hanya bermain dengan satu orang itu. Taehyung hanya memanggilnya paman karena sama sekali tak peduli siapa nama orang yang lebih tua itu. Dia hanya suka dengan cara bermain 'paman' itu. Setiap sentuhan yang dia berikan padanya membuatnya teringat pada Jeongguk.

Cara bermain mereka sama. Sentuhan dan bahkan ucapan kotor yang pun benar-benar terasa sama seperti Jeongguk.

Taehyung jadi ingat, sudah beberapa bulan berlalu sejak terakhir kali dia bertemu dengan Jeongguk. Dan momen itu pun terasa tak menyenangkan sekali baginya. Jeongguk seperti membuat tembok penghalang besar untuk Taehyung, dia menegaskan diri berulang kali agar Taehyung tak mencintainya.

Mobil terus berjalan saat apotik yang biasanya Taehyung singgahi sudah terlewat. Hendak bertanya kenapa tapi sungguh Taehyung terlalu malas untuk itu. Tak mau mempermasalahkan ini, Taehyung mencoba kembali menyamankan dirinya untuk duduk di mobil. Karena sungguh pantatnya terasa sakit sekali.

CRAZY ON YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang