A Part Life of Jeon Jeongguk

555 62 10
                                    

WARN!!

Ini Panjang!


****


Apa yang akan kau lakukan jika kau terlahir dengan memilliki segalanya?

Uang bukanlah sebuah masalah besar.

Kekuasan dapat dengan mudah kau atur hanya dengan jentikan jari.

Pemuas nafsu binatang mu dapat mudah kau penuhi.

Memanusiakan manusia? 

Jangan pernah berharap kepada orang seperti kami.

Jika kalian pikir terlahir sebagai anak konglomerat terbesar di benua adalah suatu impian, maka tidak dengan Jeongguk.

Jeon Jeongguk.

Lahir dan besar dikeluarga Jeon, yang dimana buyut hingga buyutnya lagi sudah menjadi pebisnis tersukses di eranya. Tidak semua pebisnis itu menjalankan kerajaannya dengan bersih, begitu pula dengan keluarga Jeon. 

Itu adalah salah satu alasan mengapa Jeongguk begitu membenci marga ini. Belum disaat dirinya harus mengetahui fakta besar tentang ayah, ibu dan bahkan kakeknya yang begitu dia sayangi.

Jeongguk lupa kapan tepatnya dia melihat kedua orang tuanya bertengkar dan Yonggi hyung yang duduk di sofa ditengah-tengah mereka.

Jeongguk tentu sepenuhnya paham dengan apa yang mereka perdebatkan, yang dia tahu ibunya begitu murka dengan ayahnya. Hingga terus mengumpat berulang kali, wanita jalang, anak haram, harta, semua kata itu muncul lebih sering dari mulut ibunya.

"Oh Jeongguk-ah" Yonggi memanggilnya dengan santai, dan seketika kedua orang tuanya berhenti bertengkar.

Perlu diketahui jika Yonggi dan Jeongguk tinggal bersama sejak kecil, mereka tumbuh dalam lingkup keluarga Jeon dengan didikkan dan aturan yang keras.

Sejak kecil Yonggi sudah paham jika ibunya, Jeon Hyekyo tak pernah menyukainya apalagi semenjak adik bungsunya terlahir. Jeon Jeongguk.

 Tapi tak pernah sedikitpun Yonggi merasa benci atau marah terhadap ibunya itu, karena dia tahu dia bukan darah daging Jeon Hyekyo.

Yonggi menjaga dan menyangi Jeongguk layaknya adik kandungnya sendiri, dia juga tak pernah membeberkan fakta bahwa dirinya adalah kakak tiri bagi Jeongguk. Kasih sayang yang diberikan Insung sebagai seorang ayah juga tak pernah kurang bagi Yonggi, begitupula dengan kakeknya Jeon Jiwan. Yonggi merasa aman dan nyaman tinggal di mansion ini, selama dia bisa mengabaikan keberadaan Hyekyo.

"Jeongguk sayang, sejak kapan kau ada disana? Kau pasti lelah, karena banyak aktifitas di sekolah. Mau langsung istirahat hm?" Hyekyo menghampiri Jeongguk dan langsung memeluk anaknya itu dengan lembut. Yonggi tentu memperhatikannya, sejujurnya dia belum pernah bertemu dengan ibunya sendiri.

"Appa dan Eomma bertengkar ya?"

Hyekyo hanya tersenyum lantas membawa Jeongguk pergi.

Ketika Jeongguk sedikit bertumbuh dewasa, dia melihat kakeknya memarahi Yonggi hyung hingga kakaknya itu menangis tersedu-sedu. Tanpa pikir panjang Jeongguk langsung berlari menghampiri Yonggi.

Dia memarahi kakeknya balik karena sudah membuat Yonggi menangis, Jeongguk juga meminta kakeknya untuk meminta maaf kepada Yonggi. Tentu Jiwan menuruti apa yang dikatakan Jeongguk. Dan setelah itu mereka bermain seperti biasa.

Tapi sungguh pada hari itu, Jeongguk mendengar dengan jelas apa yang dikatakan kakeknya. Yonggi diminta untuk memanggil ibunya jika tidak Jiwan akan melukainya. Dan jangan lupakan posisi Yonggi yang berdiri dengan celana melorot. Jeongguk bahkan dapat melihat luka memar di paha kakaknya itu.

CRAZY ON YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang