13 🦦

217 30 3
                                    

Klik...

"Hansol coba ulangi lagi bait kedua." Pintah seorang pemuda berkulit putih yang sedang memperhatikan Hansol.

Klik..

"Ulangi lagi..."

Klik...

"kita istirahat 10 menit." Hansol membalas dengan mengangguk setelah itu, dia membuka headphone yang bertengger pada telinga nya lalu keluar ruangan rekaman dan duduk sambil menghela napas berat. Tentu perilakunya yang tak biasa ini sedari tadi diperhatikan oleh teman sekaligus seorang hyung dalam pekerjaan ini.

"Ada apa dengan mu? Kau tak seperti biasanya. Apa kau sakit?"

"Hahh.. Mianhae hyung." Hanya ucapan itu yang bisa Hansol katakan untuk merespon pertanyaan Jihoon seorang produser yang bertanggungjawab dalam pembuatan lagu bersama Hansol.

"Waktu kita tak banyak Hansol-ah aku harap masalah mu bisa segera kau selesaikan."

"Kau benar hyung.. Maafkan aku."

"Berhenti meminta maaf terus menerus.. Sebenernya apa yang terjadi padamu?" Hansol terdiam sejenak menatap Jihoon yang tengah memperhatikan dan menyerangnya dengan banyak pertanyaan, menuntut jawaban yang bisa diterima pria berkulit putih itu.

"Ku rasa dia patah hati Jihoon-ah haha." Seseorang dengan cepat menyambung pembicaraan Hansol dan Jihoon saat terdengar suara pintu terbuka dan menampakkan seseorang dengan menenteng sekantong minuman dan beberapa camilan yang membuat kedua pasang mata orang yg ada di studio rekaman itu menoleh padanya.

"Mwo? Apa itu benar? Seorang Hansol patah hati?" Sambung Jihoon sambil menerima minuman dari Joshua.

"Ck aiishh kalian benar-benar membuat ku tambah pusing." Imbuh Hansol sontak membuat Joshua dan Jihoon tertawa melihat ekspresi berantakan Hansol.

"Yak Hansol kau sepertinya benar-benar menganggap ini akhir dari kisah mu eoh?“

"Jangan sok tau hyung.."

"Eeiiss lihat dia wkwk.. Wanita mana sih yang bisa membuat hati Hansol seberantakan ini?"

"Ku rasa wanita itu benar-benar punya power yang besar hahaha.." Tak henti-hentinya Joshua dan Jihoon meledek sang dongsaeng yang sedang meratapi setiap kesialan yang menimpa dirinya. Yang lebih parahnya adalah Joshua sebagai sepupu Hansol sama sekali tak bisa membantu dirinya..

"Kalian tak akan mengerti."ucap Hansol

"Haha aiguuu sudahlah Hansol.. Lupakan saja wanita itu. Masih banyak gadis cantik yang lain menerima mu. Betul tidak?"

"Yes bro.. Memang sebegitu sayangnya kau dengannya eoh? Hahh.. Aku sudah bilang jangan membuat dirimu seakan ini sudah berakhir. Justru mungkin ini awal mu untuk bisa menata hati yg baru haha.."

"Hahh kalau aku jadi diri mu, mungkin aku juga akan berusaha cari yg lain tapi kecil kemungkinan juga aku bisa merebutnya kembali kalau bisa ckckck.. "

Tiba-tiba mata kedua orang yang sedang meledek Hansol itu menatap kaget melihat Hansol yang kini sudah berdiri mengambil ransel nya.

"Yak mau kemana kau?"

"Mau merebutnya kembali. "

"Ha?? Kau apa?"

"Kan tadi kau bilang walaupun kecil kemungkinan nya aku bisa merebutnya kembali benar kan? Kalau begitu aku mau pergi menemuinya"

"Yaisshh  hei heii!! kau tidak bisa seenaknya saja pergi sementara jadwal rekaman belum selesai.. Sebaiknya kau kembali duduk atau bayaran mu ku potong 70%." Ancam Jihoon pada Hansol membuat Hansol hanya menarik napas untuk kesekian kalinya dan mengikuti perintah sang produser.





My Otter [VerChan/ChanSol] ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang