*kalo ada typo tandain*
Dua jam sebelumnya..
Sebelum kedatangannya menuju kediaman Petra, polisi sudah datang lebih dulu ke kediaman keluarga Reiss. Sesampainya disana para polisi langsung disambuat langsung oleh sang kepala keluarga, Rod Reiss. Awalnya Rod bingung dengan para orang berseragam itu namun setelah polisi menjelaskan maksud kedatangannya maka Rod pun mengerti dan mempersilahkan masuk.
"Ada yang ingin kami beritahukan kepada anda."
Rod heran tatkala polisi berkata demikian. Terlebih ketika salah satu dari mereka mengeluarkan seperti memory card dari dalam plastik kecil, yang kemudian dimasukkan kedalam perekaman.
"Coba anda lihat ini."
Rod menurutinya, pandangan matanya langsung terfokus kepada rekaman sebuah video dari memory card yang polisi berikan. Rod tahu bahwa video tersebut berasal dari rekaman kamera CCTV.
Info Apa yang ingin polisi-polisi ini beritahukan? Maksudnya apa? Video ini hanya berisi jalanan sepi nan lenggang dan halaman depan rumah seseorang. Dengan dua mobil berwarna hitam terparkir rapi. Tak lama kemudian tiba-tiba Rod merasakan bulu romanya berdiri, setelah pria tua itu melihat kemunculan sosok mendiang putrinya bersama seorang lelaki yang mengikutinya.
Rod baru sadar, kalau pria yang terus mengikuti Frieda itu adalah...
Levi.
Frieda tampak menunjuk-nunjuk wajah Levi penuh emosi, gerakan mulutnya pun samar-samar terlihat seperti orang mengoceh. Bukan hanya itu, Levi juga tidak diam. Levi menarik lengan Frieda sekuat tenaga hingga membuatnya kesakitan. Dan pertengkaran pun berlangsung beberapa menit.
Mata Rod melotot sembari menatap layar rekaman, ia geram kepada sosok laki-laki yang semula ia jodohkan untuk putrinya tersebut. Laki-laki yang ia pikir baik dan terhormat.
Frieda akhirnya berhasil pergi menggunakan mobilnya. Dan disana Levi tidak mengejar Frieda. Levi hanya berdiri di tempat sembari memandangi kepergian mobil Frieda.
Dan video pun berakhir.
Rod menangis. Tak bisa dipungkiri jika rasa sayang Rod terhadap Frieda si anak sulung sangatlah besar. Frieda itu bagaikan tiang dalam kehidupan Rod. Frieda adalah wanita kuat, pintar, dan mandiri tak seperti adik-adiknya yang hanya memikirkan uang.
Rod menangis tatkala video itu mengingatkannya kembali kepada sosok Frieda.
"Sepertinya kami sudah tahu penyebab asli kematian putri anda. Selama ini kami salah, kami pikir rekaman dasbor mobil saat itu sudah cukup mengindikasi kematian putri anda." ucap sang polisi.
Rod tak berkutik. Para polisi pun sepertinya ogah mengusik pria itu. Wajah sedih yang semula ia tunjukkan kini berubah menjadi wajah geram dan beringas. Tangannya mengepal hingga kuku-kuku di jarinya memutih.
"Kami mohon kepada anda agar tidak melakukan hal bodoh. Biar kami yang menanganinya."
Rod menganggap ucapan polisi itu bak angin berlalu, Rod tetap pada pendiriannya dalam amarah yang besar. Dan ia akan balas semua itu walau harus bertaruh nyawa, demi Frieda.
"Si brengsek itu..."
***
Petra tidak beranjak dari tempat duduknya sama sekali menunggu kepulangan suaminya. Sampai akhirnya Petra mendengar suara ketukan pintu. Namun gadis itu tidak yakin, dan benarlah dugaannya bahwa yang datang tersebut bukanlah Levi.
Melainkan polisi.
"Po-polisi?" gumam Petra.
Tampak polisi-polisi itu tidak menyerah meski sang tuan rumah tak kunjung membukakan pintu. Sepertinya ada sesuatu yang sangat penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cutie Sister
Fanfiction(21+) Awalnya Levi benci dengan kehadiran bocah pendek itu. Levi tidak ingin ada orang lain dirumahnya selain ibunya. Tapi tak disangka ternyata rasa benci itu berubah menjadi rasa suka. Bukan hanya rasa suka, namun ada perasaan lain seperti gairah...