[13] what's this?

6.5K 221 5
                                    

Petra membuka pelupuk matanya, melihat langit biru yang membentang luas di atas sana. Kemudian ia terduduk untuk menelusuri apa yang ada di hadapannya. Ini seperti taman, ah tidak, ini seperti padang bunga yang sangat luas tanpa ujung. Entah ada dimana batasnya.

Bunga-bunga tersebut melambai-lambai dengan lembut ketika angin sejuk menerpanya. Petra juga dapat merasakannya di surai caramel miliknya. Tangan Petra memanjang untuk menggapai bunga Lavender yang tumbuh subur di sekitarnya. Bukan hanya Lavender, banyak bunga lain disini. Seolah padang ini ditumbuhi banyak bunga berbagai jenis.

Ini terasa seperti nyata.. Bahkan aku bisa menyentuhnya..

Petra teringat dengan kejadian sebelum ia terdampar di tempat indah ini. Saat itu Petra sedang berlari dari kejaran Hitch, Marlo, juga Floch. Dan setelah itu Petra menceburkan dirinya sendiri ke sungai.

"Benar.." gumam Petra, "waktu itu aku menceburkan diri ke sungai. Tapi kenapa sekarang aku ada disini??.. Apa ini artinya aku.... Sudah mati.."

Kemudian Petra melihat ada wanita dewasa berdiri membelakanginya. Wanita tersebut memiliki rambut panjang berwarna cokelat terang keorange-nan sama sepertinya. Ia memakai gaun putih bersih mengkilat tanpa noda. Entah kenapa Petra langsung merasakan jantungnya berdetak tidak normal.

"Ibu..." ucapnya tanpa sadar.

Wanita tersebut masih berdiri di tempat, tak bergeming sedikitpun.

"Apa kau ibuku?" ucap Petra lagi.

Petra berjalan melangkah mendekat ke arahnya, namun tindakannya terhenti saat telinganya mendengar suara seruan dari seseorang.

Bocah!

Bocah!

Petra berhenti. Ia menengok ke segala arah mencari keberadaan si sumber suara. Tapi nihil, disana tak ada siapapun. Hanya ada angin sejuk dan para bunga. Petra melanjutkan kembali langkahnya tapi lagi-lagi suara itu terdengar seperti menggema dalam otaknya.

Bocah!

Bocah!

Kembali!

Bangunlah!

Tunggu, Petra kenal suara ini.. Ini suara Levi.. Kenapa dia terus memanggilnya? Bangun, apa maksudnya?

Suara Levi semakin terdengar jelas di telinga Petra, pandangannya pun mulai mengabur. Gadis itu mengerut bingung saat tubuh mungilnya mengeluarkan cahaya yang begitu terang.

"Tunggu dulu.. Aku ingin tahu siapa dia.."

Petra berlari secepat mungkin untuk menggapainya tapi tidak bisa, rasanya sangat berat. Wanita yang berdiri tadi perlahan-lahan mulai menengokkan kepalanya ke belakang tapi Petra tak dapat melihatnya karena pandangannya sudah kabur sepenuhnya.

Bocah!

Bocah!

"BOCAHHH!!!"

"Ahhh..."

Petra membuka mata sekaligus. Dadanya terasa pengap juga sesak. Kesadarannya masih setengah pulih namun iris ambernya langsung terpaku kepada sesuatu berwarna jingga diatas sana.

Itu sangat indah.

Senja di langit sore.

"Bocah sialan! Apa yang kau lakukan disini? Kau sudah membuatku panik setengah mati. Ibu akan menendangku keluar jika kau menghilang. Tch!"

"Kak Levi.." lirih Petra kepada sosok pria yang terus memakinya tersebut. Ternyata bukan hanya ia yang basah kuyup, Levi pun sama.

"Dasar bocah gila! Orang waras mana yang mau menceburkan dirinya sendiri ke sungai." gerutu Levi. "Kalau kau tidak segera kutemukan, kau pasti sudah membusuk di bawah sana."

My Cutie SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang