Genre: Spiritual-Romance
Start: 12 Mei 2023
Revisi: 29 Desember 2023
Ending: 10 Mei 2024
❥Mendadak Ning
Aku tidak pernah sekalipun menyesali takdir yang mempertemukan kita meskipun dengan cara yang salah bahkan mengikat kita dalam satu ikatan suci b...
Arumi hanya menurut saja mulai memejamkan matanya seiring dengan elusan di kepalanya membuatnya semakin nyaman. Tak lama perempuan itu kembali membuka matanya membuat alif menatapnya heran. "Kenapa buka mata lagi?"
"Ininya basah, gak suka" Tunjuk Arumi pada kain di keningnya.
Arumi menggeleng cepat, ia tidak bisa minum obat jika tidak dihaluskan terlebih dahulu, dan ia tidak mau Alif meledeknya karena hal itu "Mas tiduran di sini aja, fisha mau peluk"
Alif terkekeh pelan "Modus!" Biasanya kata itu dilontarkan padanya, namun kali ini ialah yang mengatakannya pada Arumi.
"CK siapa yang modus coba, yaudah kalo gak mau" Arumi dengan kesal melepaskan handuk itu di kepalanya lalu berbalik badan memunggungi Alif.
Alif makin terkekeh melihat tingkah Arumi, laki-laki itu menggelengkan kepalanya "Benar-benar bocil"
Alif lagi-lagi menghela nafasnya, jika tidak memakai kompresan bagaimana caranya perempuan itu cepat sembuh, tidak mau minum obat juga "Sebentar!" Alif berjalan kearah lemari mengambil sesuatu di sana.
"Hadap sini coba!" Arumi kembali memutar badannya yang sempat ia balikkan lagi menatap Alif dengan kerutan dahi.
Tanpa aba-aba Alif memasangkannya sebuah kertas yang ia tidak tau namanya apa yang ia tau, itu adalah kertas yang ditempelkan di kening bayi yang sedang demam "Kok pake ginian sih, ini mah buat anak kecil tau!"
Alif terkekeh melihat wajah sebal Arumi, ia mengecup singkat bibir perempuan itu "Kamu juga anak kecil kali" Melihat wajah Arumi yang semakin ditekuk, segera ia menaiki ranjang memeluk perempuan itu dalam dekapannya "Jangan ngambek dong"
Tanpa disangka Alif membacakannya surah yang membuat Arumi tersenyum dalam dekapan Alif, itu adalah surah favoritnya Al-A'la. Matanya mulai memejam mengikuti alur kemana alam mimpi membawanya.
"Syafakillah habibati" Alif mencium puncuk kepala arumi singkat kemudian ikut memejamkan matanya memeluk perempuan itu erat dalam dekapannya.
🐼🐼🐼
Setelah bangun Alif langsung dikejutkan dengan Arumi yang sudah tidak ada di ranjang. Kemana wanita itu "Fisha sayang, kamu dimana?"
Alif bergegas ke depan pintu kamar mandi, tepat saat wajahnya didepan pintu, Arumi tiba-tiba saja muncul "Kamu nanya?"
Alif berdecak pelan "Ck ngagetin aja, tak kirain kuntilanak!"
Alif mengangguk segera berjalan masuk kedalam kamar mandi untuk berwudhu melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim.
Setelah selesai sholat dan melaksanakan beberapa kegiatan rutin yang biasa mereka lakukan, Arumi merebahkan tubuhnya di paha Alif mengambil tangan suaminya itu untuk di genggam "Habibi?"
"Na'am habibati?" Ucapnya dengan lembut, itu mampu membuat Arumi berbunga-bunga.
"Kalau semisalnya mas Alif di hadapin dua pilihan, pilihannya fisha sama perempuan lain, mas bakal pilih siapa?"
Alif mengerutkan keningnya, pertanyaan macam apa yang dilontarkan istrinya ini. Terkadang Alif heran!
"Perempuan lain mungkin" Jawab Alif asal.
Arumi berusaha bangkit tapi Alif menahan kening Arumi agar tetap di tempatnya. Arumi semakin menekuk wajahnya "Gak romantis banget, seharusnya mas Alif milih fisha dong!"
"Loh emang harus?" Alif menahan senyumnya ketika melihat wajah Arumi yang semakin memerah, bukan karena salting melainkan sedang marah.
"Ya harus dong, gak papa kalo di suruh milih juga fisha bakalan milih pangeran kodok daripada mas Alif" Arumi memalingkan wajahnya.
"Hahah beneran milih pangeran kodok, bukannya habibahnya mas ini takut sama kodok ya?"
Arumi hanya bergeming tak ingin menanggapi "Mas cuman bercanda fisha. Denger ya, mau sebanyak apapun perempuan diluar sana yang dihadapkan sama mas, pilihan mas cuman satu"
Arumi mulai mendongak "Siapa, fisha kan?"
"Menurut fisha?"
Arumi menggaruk kepalanya "Kayaknya sih fisha"
"Bukan kayaknya lagi, tapi emang kamu. Dihati ini cuman ada nama kamu doang, jadi gak perlu khawatir. Menatap wajahmu adalah candu bagiku, dan mencintaimu adalah favorit hatiku"
"Ya Allah tolong, aaaa pengen mati!"
Alif langsung menepuk pelan bibir Arumi "Kalo salting kenapa sih, selalu minta mati mulu"
"Hehe maap fisha gak sanggup soalnya"
Alif mengangguk "Dimaafin. Lain kali gak boleh gitu ya" Peringat Alif.
"Oh ya, fisha kenapa bisa sampai sana. Kan disitu jelas-jelas ada tulisan rusaknya"
Arumi mengerutkan keningnya "Ah masa sih, pas fisha masuk gak ada tuh tulisannya. Kayaknya ada yang gak suka deh sama fisha disini"
"Hustt...gak boleh buruk sangka sayang. Mungkin aja pintunya macet, diliat-liat juga udah karatan"
"CK! Fisha di kunciin mas Alif... Sebelumnya juga itu pintu masih baik, kok tiba-tiba gak bisa kebuka"
"Benar juga, berarti ada yang sengaja. Biar mas yang cari tau siapa yang udah ngerjain kamu"
"Gak perlu, fisha gak papa"
"Gak boleh dong, kamu sampai sakit loh" Alif tidak terima jika ada yang berusaha mengusili Arumi sampai seperti ini.
Arumi menggeleng tak ingin di bantah "Gak papa, udah maafin aja"
Alif tersenyum dibuatnya "Masya Allah hati istrinya mas benar-benar lembut"
"Iya dong, kan istrinya mas ustadz!"
Bersambung....
Gak tau gelap 🙊
Readers ini asalnya dari mana aja sih l kalo boleh tau? Author dari Makassar ada yang sama gak?