Annyeong!
Sorry for typo ya sengg!!- s e l a m a t m e m b a c a -
"Rin bangun, jangan tidur," bisik Arkan karena Airin tak kunjung membuka mata.
"Heh rin lo ngga tidur beneran kan rin?" kali ini Kyia yang berbisik.
Kemudian Arkan menepuk-nepuk pipi Airin dengan pelan.
"Rin" panggil Arkan dengan sedikit lebih kencang.
"Airin!"
"Weh rin jangan bercanda lo" Kyia menggoyangkan kaki Airin.
"Kenapa tuh"
"Pingsan beneran kah?" bisik para siswa
Arkan membuka mulut Airin, memastikan apel yang Airin makan tadi tidak di telan karena dalam naskah yang ditulis Kenan apelnya tidak ditelan.
"Muka Airin pucet banget"
"PMR!!" panggil Arkan.
"Ada apa?" tanya pembina sebagai juri.
"Airin pingsan beneran pak," jawab Kyia.
Karena PMRnya lama, Arkan menggendong Airin menuju tempat PMR karena panggungnya akan digunakan kelas selanjutnya. Seisi lapangan seketika langsung ricuh dan melihat pada Arkan dan Airin, lalu para panitia mengkoordinasi siswa agar tenang karena masih ada penampilan selanjutnya.
"Ar" panggil Aaron pada Arkan yang sedang menunggu Airin
"Ni apel baunya aneh, coba lu cium" Aaron menyerahkan apel itu pada Arkan dan Arkan menciumnya lalu Arkan mencoba menggigit apel itu namun ia melepehkanya.
"Pahit, ngga kayak apel yang gue makan sebelum tampil tadi," ucap Arkan.
"Kiara dimana?" tanya Arkan.
"Lagi ganti baju," jawab Anya.
....
"Lo kasih apa ke apelnya?" tanya Arkan pada Kiara, Kiara yang saat ini menjadi tersangka punn panik, tubuhnya berkeringat dan bergetar saat mengetahui Airin benar-benar pingsan ditambah sekarang Arkan sedang mengintrogasinya.
"Aku ngga kasih apa-apa ke apelnya," jawab Kiara dengan sedikit terbata-bata.
"Terus kenapa Airin bisa pingsan?" Arkan semakin meninggikan suaranya pada Kiara.
"Aku ngga tau, aku cuma dikasih apelnya sama Kayana karena katanya biar aku ngga jauh ambil, soalnya tadi aku lupa bawa apelnya" jawab Kiara tanpa melihat wajah Arkan kemudian Arkan mencari Kayana.
...
"Ehh ada Arkan, ada apa Ar tumben?" tanya Kayana tanpa merasa bersalah.
"Lo kasih apa ke apel yang lo kasih ke Kiara?"
"Huum, ohh apel itu, Airin udah pingsan ya"
"Jawab!"
"Eum cuma aku racun satu tetes doang"
Mata Arkan memerah, jika bukan perempuan ia sudah memukul Kayana saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEO - love each other [Ongoing]
Teen Fiction"Selamat ulang tahun Arkan," ucap Airin dengan lembut sambil menyodorkan kue pada Arkan. Pergerakan Airin terhenti saat melihat tulisan di tanah, 'would you be my girlfriend?' itulah yang tertulis. Arkan mengeluarkan bunga dan coklat yang ia bawa...