[THIS IS JUST A FICTIONAL STORY, DO NOT GET TOO MUCH AND HATE VISUAL CHARACTERS IN REAL LIFE, THANKS]
๑๑)(๑๑
Setelah Zihao berbicara sebentar dengan Hiroto sekitar setengah jam lebih, lebih tepatnya mereka hanya membicarakan tentang pertemanan Haruto dan Zihao atau pertemanan Haruto dengan Hiroto.
Intinya Haruto menjadi penghubung pembicaraan keduanya berjalan mengalir dan meski pun Hiroto merasa bersalah telah memanfaatkan nama sahabatnya demi kepuasannya sendiri, tapi dia tak menyesal telah melakukannya.
Malam itu adalah malam terbaik bagi Hiroto bisa berbicara berdua saja dengan orang yang dia sukai.
Dengan hati berbunga-bunga, Hiroto membuka kembali Notebook yang tadi dibaca oleh Zihao, dia yakin tadi Zihao sempat menulis sesuatu di sana.
Setelah memastikan bahwa Haruto sama sekali tidak terusik dan masih lelap dalam tidurnya, terbukti dari gundukan selimut Haruto yang tak bergerak. Hiroto mulai membaca apa yang Zihao tulis.
Awalnya, mungkin dia yang terlalu percaya diri atau apa, Hiroto mengira bahwa Zihao menulis kata-kata manis untuknya atau pernyataan cinta. Tapi begitu matanya melihat isi Notebook nya yang sedikit berubah, di situ hanya berisi beberapa catatannya yang dicoret oleh Zihao dan sampingnya dengan tanda kurung ditambahkan sedikit informasi yang benar.
Ada banyak catatan Hiroto yang berasal dari Haruto tentang Zihao yang Zihao koreksi sendiri, salah satunya di mana Haruto bilang bahwa dia tidak dekat dengan Zihao, di situ Zihao mencoret bagian tersebut.
Hiroto meremas sprei kasurnya dengan perasaan tak karuan. Hati kecilnya seperti ingin mencegahnya kembali membaca, namun rasa penasaran selalu menjadi pemenang.
Saat itu Hiroto sampai pada coretan Zihao yang terakhir di mana di sana Hiroto menulis berdasarkan perkataan Haruto bahwa Zihao sempat mencuri pandang padanya, di situ Zihao mengoreksi bahwa Haruto salah: Aku mencuri pandang pada orang di sampingnya. Jangan memberitahunya, ya. Saat itu Hiroto segera tersadar, bahwa orang yang selalu berdiri di sampingnya adalah Haruto. Berarti orang yang Zihao pandangi itu adalah Haruto? Bukan dirinya?
Entah setan mana yang tengah merasukinya saat itu. Hiroto segera keluar dari kamar inap mereka dan berlari seperti kesetanan mencari Zihao di rumah sakit yang sudah sejak tadi berpamitan pergi.
“Zihao! Wang Zihao!”
Hiroto sudah mendapatkan teguran dari suster yang melintas agar tak ribut-ribut, tapi dia tak peduli dan malah terus mencari laki-laki itu. Hingga dirinya sampai di luar rumah sakit di mana malam terasa jauh lebih dingin malam itu. Hiroto mendapati Zihao yang sedang bertelepon dengan seseorang di parkiran. Dia lantas segera menghampirinya dengan wajah penuh keringat.
“Ah, hosh, hosh, gila napas ku rasanya hampir putus,” keluhnya sambil mengatur napas.
Zihao yang melihat Hiroto mengejarnya mengerutkan kening. “Hiroto ... ada apa? Kenapa kau mencari ku sampai sebegini nya?” Awalnya Zihao khawatir kalau-kalau amit-amit Haruto kenapa-kenapa tepat setelah dia pergi tadi.
Hiroto yang segera tersadar akan tujuannya mencari Zihao pun langsung menegakkan badannya. “Wang Zihao! Jawab pertanyaan ku!Kau menyukai Haruto, 'kan? Aku sudah membaca isi coretanmu pada Notebook- ku.”
Wajah Zihao terkejut. “Kau bicara apa, sih?”
Hiroto mencengkeram kedua pundak Zihao. “Jawab, iya atau tidak?”
Zihao cukup risih karena sejak tadi Hiroto terus menanyakan pertanyaan yang sama padanya, terlebih ini soal perasannya, privasinya. Harusnya Haruto yang lebih dulu tahu bahwa dia menyukainya, bukan orang lain. Yah, meski pun itu adalah sahabat Haruto sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/342156114-288-k496922.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAY WE BYE | Wang Zihao - Haruto - Hiroto
Fiksi PenggemarWarning: bxb, harem Tag: Boysplanet *** Bagaimana jadinya jika dua orang sahabat ternyata menyukai satu pria yang sama hingga membuat pertemanan mereka retak? 31 Mei yang indah dibawah guyuran hujan, cerita ketiganya dikubur. [THIS IS JUST A FICTI...