Chapter One (1)

339 46 14
                                    

Votee Gratis Sayangg😍
Happy reading!
Vote And Coment ya guys✨

.
.
.
Brukkk

"Awwww" ringis seorang gadis yang terjatuh dari kasur empuknya.

"Aduhhh sakit banget gilak," gerutunya sembari memegang bokongnya yang terasa sakit.

"Sayang kamu kenapa nak?" tanya seorang wanita paruh baya yang berlari menghampiri anak gadisnya.

"Gapapa bunda tadi Affa mimpi terus jatuh deh dari kasur." jelasnya.

"Aduhh ada-ada aja kamu ini ayok bangun bunda bantu" ucapnya seraya membantu Affa bangun dari samping kasur.

Yap, Affa Priscilla Candra, seorang anak perempuan pemilik perusahaan terbesar di Indonesia. Ibunya bernama Fani Panca Candra dan papanya yang bernama Candra Crisdianto. Dia memiki tubuh pendek mungil dengan rambut sepinggang berwarna hitam pekat, mata yang sipit, hidung mancung dan bibir yang kecil. Seperti yang readers baca anak pemilik perusahaan terbesar di Indonesia? yap, sudah pasti keluarga Candra adalah keluarga yang sangat kaya. Namun kekayaannya itu tidak sepenuhnya membuat Affa bahagia, bunda dan papa-nya selalu menuntut Affa agar bisa seperti kembarannya. Affa juga suka balapan hingga ia dijulukki dengan nama 'Queen Cilla' yang di ambil dari nama tengahnya Priscilla.

Affa mempunyai kembaran bernama Iffa Angelina Candra. Fisik Iffa tidak berbeda jauh dari Affa namun ia memiliki rambut sebawah bahu yang berwarna pirang, sifatnya yang berbanding terbalik dengan Affa, Iffa lebih ke pendiam namun pintar sedangkan Affa dia urakan, tidak bisa diam, pintar namun tidak ingin di asah dalam pelajaran tapi dia sangat ahli dalam balapan itulah mengapa bunda dan papa-nya slalu membandingkan Affa dengan Iffa.

Affa juga mempunyai abang yang bernama Kevin Julio Candra, abang Affa dan Iffa. Kevin orang yang sangat cuek kepada orang lain, tapi jika bersama kedua kembara kembar nakal yaitu Affa dan Iffa, Kevin sangat hangat bahkan urakan sama seperti Affa, Kevin hanya cuek dan dingin diluar saja tapi tidak dengan keluarganya.

Affa menghadap ke kaca, dia mengoleskan lipbalm dan memakai lipcream berwarna nude dengan sangat tipis.

Setelah di rasa sudah perfect Affa menuruni anak tangga satu persatu sembari berteriak "MORNING EVERYONE YUHUU"

Fani, Candra, Iffa dan Kevin pun menutup telinganya menggunakan tangannya masing-masing, teriakan Affa sudah menjadi audio di rumahnya yang megah ini, tiada hari tanpa teriakan dari seorang Queen Affa Priscilla Candra.

"BERISIK LO FA, LO KALAU MAU TERIAK SANA DI HUTAN BARENG ORANG UTAN" teriak abangnya tak mau kalah.

"Apaan sii lo bang like like gue dong berisik banget," ketus Affa lalu duduk di kursi meja makan dan memakan roti yang sudah di sediakan oleh bunda-nya.

"Eh Bi Nani mana bun? Kok dari tadi Affa galiat bi Nani, terus bunda yang siapin sarapan?" tanya Affa karena ia melihat bunda nya yang menyiapkan sarapan.

"Bi Nani pulang kampung 2 minggu, soalnya anaknya sakit" jawab Fani bunda-nya dan Affa hanya ber 'oh' ria.

"BANG MAU ITU SATU" teriak Affa menunjuk roti yang ada di dekat Kevin.

"Fa bisa gak lo pelanin suara lo brisik tau gak, lagian abang lo yang amat sangat gans ini ga budeg ya dengan jarak sedeket ini" desis Kevin sembari memberi roti kepada Affa.

"Gue bilang like-like gue dong bang wlee" ejek Affa seraya menjulurkan lidahnya.

"Lo emang berisik kak abang bener" sangkal Iffa yang sedari tadi hanya diam.

Affa memutarkan bola matanya "Ikut-ikutan aja lo if."

"Syuuuttt udah udah kalian ini apa-apaan sii pagi-pagi udah berantem, pisau nih pisau nih" ucap Fani sambil menodongkan pisau yang sedang ia gunakan untuk memotong sayuran.

Affa memutarkan bola matanya malas "Alah dari dulu pisau nih pisau nih tapi ga ada tuh satupun anak bunda yang mati karna pisau bunda itu" saut Affa.

"Heh kamu it-"

"Udah bun udah biarin aja gausah di ladenin ini papa mau berangkat ke kantor nih ada meeting pagi ini" ucap Candra memotong perkataan istrinya itu karna ia sudah capek setiap pagi selalu adaaa saja perdebatan antara ibu dan ke-tiga anak anaknya itu, apalagi Affa, ia sudah sangat capek menghadapi nya dan ntah harus seperti apaa.

"Kok kamu malah belain Affa si mas" kesalnya.

"Udah-udah Affa juga salah, kamu ngejawab terus sama orang tua heran."

"Yakan Affa punya mulut pa, asal papa tau gunanya mulut itu kan bu-"

"Affa, abang sama Iffa mau berangkat, lo kalau masih mau ngoceh gue tinggal" potong abangnya seraya pergi meninggalkan ruang makan.

"Bang, if tungguin gue woy lah, bunda papa Affa berangkat dulu assalamu'alaikum" ucapnya sembari menyalimi tangan kedua orang tuanya dan berlari mengejar abang dan adik kembarnya itu.

Fani dan Candra mengangguk dan menjawab "Wa'alaikumsallam hati-hati" ucap Fani dan Candra bersamaan.

Fani dan Candra menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku anak-anaknya itu.

Biasanya Affa berangkat sendiri menggunakan motor Kawasaki ninjanya yang harganya amat sangat mahal, namun papa-nya sudah merampas motor itu karna Affa hampir saja tertangkap polisi akibat balapan yang ia rencanakan bersama teman-temannya. Jadi, saat ini ia hanya pasrah dan ikut bersama Abangnya dengan mobil mewahnya untuk kesekolah.

"Ada-ada aja mereka ini, yasudah mas mau berangkat juga ke kantor soalnya mas ada meeting pagi" pamit Candra.

"Yasudah mas juga hati hati" ucap Fani seraya menyalimi suami tercintanya itu.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsallam mas hati-hati."

.
.
.
Btw kalo ada yang nanya, kenapa kok manggilnya bunda sama papa, bukan bunda ayah atau mama papa? Karena saat Kevin kecil dia memanggil orang tuanya dengan sebutan Bunda dan Papa, padahal Fani dan Candra sudah membiasakan memanggil Ayah, namun Kevin saat itu sangat susah sekali menyebut Ayah hingga Candra pasrah, dan akhirnya setelah Affa dan Iffa lahir, mereka pun ikut memanggil Bunda dan Papa kepada kedua orangtua nya.

Juga terinspirasi dari aku sendiri, karena aku manggil ibu aku Bunda, dan manggil ayah aku dengan sebutan Papa, jadi nya Bunda and Papa hihiii.

Btw ini cerita ke-2 aku, yang pertama Hiatus guys, lanjutan ceritanya ilang buku nya, dan yang ini in syaa Allah akan terus berjalan sampai ending.

Salam sayang
Babyurllzz
🍓

THE QUEEN AFFA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang