Chap Forty (40)

91 14 4
                                    

Vote and coment guys😍
Happy reading!
.
.
.

Pagi yang cerah, matahari pun bersinar masuk kedalam kaca rumah sakit di ruangan Affa, Affa masih tertidur pulas akibat obat yang ia minum semalam, sebenarnya masih banyak pertanyaan di dalam fikirannya namun, rasa kantuk itu lebih besar hingga akhirnya dia tertidur dengan pulas.

Tak lama kemudian Affa bangun dari tidurnya, dan dia melamun memikirkan apa yang sudah terjadi semalam dan apakah itu nyata atau hanya mimpi saja, setelah di lihat infusannya itu terlihat seperti baru, dan dia berfikir bahwa kejadian semalam dengan bella itu benar-benar nyata.

Affa menarik nafas panjang "gue gak nyangka kalau bella mau nyakitin gue"

"Dan apa bener bang Kevin yang udah ngehamilin kak Billa, tapi gue ga percaya kalau sampe bang Kevin yang ngelakuin itu ke kak Billa" lanjutnya bermonolog

Affa seharian terus berfikir, Fika terus menelfon Affa tapi Affa tidak mengangkatnya, ia masih terus berfikir hingga akhirnya jam menunjukan pukul 15.30, tak lama Kevin dan Iffa datang.

"Assalamualaikum dek ini abang sama Iffa" ucap Kevin sembari mengetuk pintu ruangan Affa

Lamunan Affa seketika buyar setelah mendengar ucapan Kevin "eh iya iya bang masuk ajaa gapapa"

"Gimana kak udah mendingan?" tanya Iffa

"Alhamdulillah, kamu tenang aja" jawab Affa

Kevin melihat lengan Affa "Loh bentar-bentar, ini kok infusannya kok kayak pindah gitu sih?" ucapnya sembari memegang pergelangan tangan Affa

"Oh ini emm itu semalem waktu di periksa kata susternya emang harus di pindahin gitu, jadinya di pindahin deh" alibi Affa

Kevin mengerutkan keningnya "dek, lo ga boong kan?"

"Ih abang beneran kok, masa ga percaya sih" ujar Affa meyakinkan

"Iya iyaa abang percaya"

"Kak, kata Fika tadi dia nelfonin, kak Affa ga angkat?" tanya Iffa

"Oh itu, emm kakak lagi gamau buka hp aja pusing soalnya" jawab Affa gugup

"Kata Fika, Bella juga susah di hubungin, pas kerumahnya semua keluarga nya lagi pada gak ada" ucap Iffa

"Kakak tau, tar kakak coba hubungi Bella sama Fika" ujar Affa, dan Iffa hanya mengangguk.

Dilain tempat/

"Gimana dok keadaan anak saya?" tanya seorang ibu yang bernama Dara

"Alhamdulillah anak ibu sudah lepas dari koma, mungkin tak lama dia akan sadar" ucap seorang dokter

"Terimakasih ya dok" ucap ibu Dara

"Ayok nak kita jenguk kakak-mu" ajak ibu Dara

"Iya ma"

Di dalam ruangan rumah sakit terlihat seorang perempuan cantik yang masih memakai alat pernafasan, dan masih berbaring di ranjang.

Dara mengelus rambut wanita itu sembari menanangis "Cepet bangun sayang, mama kangen, kamu udah koma selama 2 bulan, untung aja bayi di dalam kandungan kamu bisa di selamatkan, kamu gak kangen sama kita?" ucap Ibu Dara bermonolog, seorang remaja perempuan di sampingnya terus menerus menenangkan dan mengelus pundak sang Ibu.

Selang beberapa menit, kelopak mata wanita yang sedang berbaring di ranjang bergerak seakan dia berusaha untuk membuka matanya, perlahan demi perlahan.

"Ma, pa, bella" ucap seorang wanita itu terbata bata

"Kak billa" ucap Bella, yap dia adalah Bella, Bella yang menunggu kakaknya yaitu Billa untuk tersafar kembali setelah Billa waktu itu mencoba untuk bunuh diri

"Sayang, akhirnya kamu bangun nak, mama kangen" tangis Dara pecah, Dara memeluk erat tubuh Billa dengan erat

"Ma, Bella, Billa mimpi panjang banget" ucap Billa

Bella memanggil dokter

"Alhamdulillah Billa sudah siuman, dan kondisinya sudah lebih baik dari sebelumnya, dan bayi yang di dalam perutnya Alhamdulillah dia juga baik-baik saja, saya sangat tidak menduga jika bayi ini akan selamat, tapi takdir Allah tidak ada yang tidak mungkin, dan bayi ini selamat dengan sehat wal afiat" ucap sang dokter panjang lebar, lalu tak lama dia pun keluar

"Billa sayang, kenapa kamu mencelakakan diri kamu sendiri nak? Kalau kamu merasa bersalah atas apa yang sudah kamu lakukan, kamu cukup menyadarinya dan bertaubat, bayi ini juga tidak salah nak" ujar Dara sembari menangis

"Maafin Billa mah, Billa janji ga akan lakuin hal yang bodoh, nak mama minta maaf ya udah buat kamu kaget, mama akan rawat kamu dengan baik nak" ucap Billa sembari mengelus perutnya.

Billa sedang hamil, usia kandungannya sudah menginjak 4 bulan.

"Kak, ini semua gara-gara bang Kevin kan?" tanya Bella to the point

Billa melirik Bella dengan tersenyum "bukan dek, ini bukan anak dari Kevin, malah setelah kejadiin ini, Kevin yang selalu ada buat kakak"

Bella tertegun "jadi? Ini bukan anak dari bang Kevin?"

"Bukan dek, Kevin itu baik sama kakak, kakak berteman sama Kevin dari SMA, gak mungkin Kevin tega ngelakuin hal bejat ke kakak" ujar Billa

"Lalu kalau bukan Kevin siapa nak?" tanya Dara

Salam sayang
Babyurllzz
🍓

THE QUEEN AFFA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang