ulang tahun

187 6 1
                                    

"maaf mbak boleh buat saya tidak kuenya , buat istri saya" Dinda mendengarnya seperti familiar dengan suaranya

"Ah yasudah ambil lah" Dinda merelakan karena mungkin istrinya lagi ulang tahun

"Makasih mbak" pria itu mengunakan masker jadi tidak terlihat itu siapa dan memakai topi

Dinda mengangguk dan mencari kue yang lain , pria tadi sudah keluar membawa kue itu
"Mbak kue yang tadi ada lagi gak" tanya Dinda

"Gak ada mbak tinggal satu" jawab pelayannya

Dinda menghembuskan nafasnya
"Oke deh mbak , saya pesan brownis itu aja sekotak" Dinda melihat brownis coklat

"Oke " mbak nya langsung menyiapkan dan memberinya kepada Dinda , Dinda memberi kartu ATM nya

"Makasih" ucap Dinda dan pergi dari toko kue itu kembali ke toko baju yang tadi

"Mah udah " tanya Dinda

"Udah nih banyak kan" ya semua tangan mamah Rita penuh

"Aku bawain" Dinda mengambil belanjaannya

"Lah kamu tadi beli apa?" Tanya mamah Rita seraya berjalan kembali pulang

"Brownis coklat" jawab Dinda

"Ouhhh , jangan banyak banyak nanti kena marah sama Farhan" Dinda mengangguk

Sampai lah dirumah mamah Rita dan Dinda istirahat di sofa ruang tv
"Mamah mau?" Dinda langsung membuka brownis nya takutnya keburu Farhan pulang

"Buat kamu ajalah mamah mau kekamar , mau mandi" ucap mamah Rita

"Oke" mamah Rita pergi dengan belanjaannya ke kamar

"Lumayan enak , tapi kayanya enakan kue yang itu deh" sedih Dinda

"Yaudah lah besok minta beliin mas Farhan aja" Dinda kembali makan

Dinda kembali menutup brownis nya dan beres beres karna udah mau malem

Farhan pulang , Dinda menyambut dengan senyuman cerah
"Malam sayang" sapa manis Dinda

Tapi lihat muka Farhan tidak senang hanya ada deheman dan pergi dari situ menuju kamar

"Heh tumben sekali dia begini , biasanya dia yang paling manis" Dinda kesal melihatnya

"Mungkin dia capek" Dinda hanya bisa sabar , Dinda ikut menuju kamar

Farhan mandi setelahnya langsung tiduran main hp tidak melihat Dinda yang berada di sofa kamar menatap keanehan Farhan

"Mas marah sama aku?" Tanya Dinda

"Gak" singkat Farhan

"Kenapa kamu cuek gini" ucap Dinda berjalan kearah kasur

"Aku capek" jawab Farhan

"Mau aku pijitin"Dinda mengerti mungkin tadi banyak pasien

"Gak usah" tolak Farhan

"Kamu kenapa sih?" Kesal Dinda

"Kamu marah tau aku beli brownis coklat ya" kata Dinda

"Gak , udah Din aku capek" Farhan menaruh hpnya dan tiduran

"Gak biasanya kaya gini" Dinda bangun dari duduk dikasurnya menggosok giginya dulu dan tidur

"Iss Napa lah , pms tah " Dinda biasanya kalo dah tiduran suka meluk tapi ini malah di punggungin

"Yaudah awas aja" Dinda tidur dengan perasaan kesal

Jam berganti tengah malam suara seperti balon yang meletus
Dinda terbangun
"Eughhh , Napa gelep amat nih kamar" Dinda duduk

"Mas Farhan" panggil Dinda tapi tidak ada jawaban

"Hp ku juga mana lah" Dinda meraba meja nya tapi tidak ada

"SELAMAT ULANG TAHUN DINDA"Suara heboh dan hidup lampu

"Eh aku ulang tahun" Dinda heran sendiri

"Ya hari ini , masa lupa sama ulang tahun sendiri sih" ucap mamah Rita gak habis pikir sama menantunya ini

"Iya tah" dinda mengecek KTP di lacinya

"Lah iya aku ulang tahun" Dinda melihat KTPnya itu

"Ayok tiup lilin" ucap Farhan tapi dicuekin sama Dinda

"Gak mau, aku marah sama mas"  Farhan ngerti Dinda marah

"Maaf sayang , ini untuk kejutan" Farhan menunjukan kuenya

"Lah ini kan kue itu!" Heran Dinda kenapa kue yang tadi bisa di tangan Farhan

"Nanti aku ceritain, sekarang tiup lilin dulu" Dinda menutup mata sebentar

"Semoga secepatnya tuhan mengasih kepercayaan buat aku dan Farhan menadapatkan momongan kembali"

"Aamiin , fuhhhh" tiupan itu mendapatkan tepukan dari mereka , orang tua Dinda sedang pergi keluar kota

"Makasih semua" ucap Dinda senang , setelahnya mamah Rita mengasihkan kado nya

Kedua orang tua Dinda juga menelfon untuk memberi ucapan , setelahnya mama Rita dan ayah Farhan kembali tidurr

"Nih" Farhan mengasihkan sebuah kotak kado

"Apa nih?" Dinda membuka dengan cepat

"Jam bagus banget" jam berwarna coklat dengan stiker permen membuat kesan cute

"Makasih" Dinda senang , mencium pipi Farhan

"Ceritain" ucap Dinda , Farhan mengangguk

Sebelum nyaaa..

Farhan baru ingat saat tanggal ulang tahun Dinda ada peringatan
"Ulang tahun nya besok ya" Farhan setelahnya pergi dari rumah sakit menuju mol , karna Farhan berfikir tadi Dinda izin ke mol

Gak mungkin beli baju doang pasti ke tempat kue , kira Farhan Dinda akan merayakan ulang tahun nya sendiri dengan membeli kue

Farhan pergi ke mol dengan masker hitam , kacamata hitam dan topi supaya tidak dikenali

Saat melihat Dinda masuk ke toko kue , Farhan mengikuti nya diam diam

"Aku mau ini" berbarengan padahal Farhan udah bisa melihat Dinda akan memilih yang mana

"maaf mbak boleh buat saya tidak kuenya , buat istri saya" kata Farhan

"Ah yasudah ambil lah" jawab Dinda

"Makasih mbak " Farhan membayar kuenya

Setelahnya Farhan pulang sebentar untuk menaruh kue nya yang tempat aman setelahnya balik lagi ke rumah sakit

Farhan mulai dengan jahilnya , cuek kepada Dinda saat pulang

Dinda mendengar cerita nya memukul Farhan
"Huh dasar " kesal Dinda

"Hehe kan buat kejutan" nyengir Farhan

"Yaudah berarti kuenya buat aku semua" Dinda mengambil kuenya

"Gak ya dikit aja" Farhan memperingatkan

"Gak mau ,pokonya buat aku semua" kata Dinda tetep mau semuanya

"Nanti giginya sakit lagi" kata Farhan mencoba mengambil alih kuenya

"Udah enggak mas , beneran" ucap Dinda

"Enggak ya" Farhan mengambil kuenya , memotong dikit kuenya

"Isss , selalu aja" Dinda lemaknya dengan kesal

"Pelan pelan nanti keselek" Farhan sedikit tertawa liat istrinya kesal dengan memakan kue

"Gak" Dinda memakan nya berantakan

"Kaya anak kecil" Farhan mengelap mulut cemong Dinda dengan tisu

"Abis ini gosok gigi terus tidur lagi " Dinda mengangguk paham , Farhan membereskan semuanya , kuenya juga udah kembali ke kulkas dapur

Dinda menggosok gigi
Selesainya Dinda kembali tiduran , Farhan kembali memeluk Dinda untuk tidur..

suamiku seorang dokter gigi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang