mencintaimu

328 11 0
                                    

"Ini kak Dinda belum pulang kerumah , tadi siang jam 2 sampe sore jam 4 itu aku sama Dinda ngobrol di kafe galaxy"
Menjelaskan ke kakaknya
Ya bener yang diomongin Tiara kalo itu salah paham tapi sekarang tujuan nya bukan penjelasan itu lagi tapi dia harus mencari istrinya
"Han coba kamu cari dulu di sekitaran kafe itu sapa tau masih disana , positif thinking aja sapa tau kejebak hujan" penjelasan kakaknya Tiara membuat Farhan merasa sedikit tenang
"Yaudah makasih ya" Farhan pun bergegas pergi dari restoran menuju kafe galaxy

Mencari di kafe ternyata tidak ada disekitaran kafe juga gak ada , saat melaju mata Farhan tertuju dengan halte bus yang ada seseorang cewek sedang menunduk menangis ya itu benar kalo itu Dinda
Dengan tergesa keluar dari mobil dan menghampiri Dinda yang sudah sesegukan nangisnya
"Mas Farhan" Dinda melihat ada seorang cowok yang menghampiri dan iya ternyata itu Farhan dengan cepat Dinda langsung memeluk farhan yang masih menangis
"Kamu kenapa Din?" Farhan lega karna Dinda sudah ditemukan , tapi Farhan malah dibikin panik lagi karna tiba tiba Dinda pingsan

Farhan dengan cepat langsung menggendong Dinda menuju mobil untuk kerumah sakit.
Sampai dirumah sakit  Dinda di periksa oleh dokter  , setelahnya dokter pun keluar menemui  keluarga dari pasien tadi
"Gimana dok istri saya?" Tanya cepat Farhan
"Dia hanya pingsan karena trauma pada suatu kejadian , itu yang membuat pasien panik dan mengalami pingsan" jelas dokter membuat Farhan mengiyakan dan langsung masuk menuju kamar tidur istrinya

Tadi Farhan sudah kasih tau ke orang tuanya bahwa Dinda sudah tidak apa apa.
Setelahnya Farhan hanya menunggu Dinda sadar sampai keesokan nya di pagi hari Dinda sudah terbangun tapi semua yang dalam kejadian pas itu bikin kepala Dinda pusing.

"Eughh" lenguhan Dinda membuat Farhan terbangun
"Kenapa Din ada yang sakit?"
Tanya Farhan tapi gak ada jawaban dari Dinda , Dinda hanya diam karna dia ingat dimna Tiara masih mencintai Farhan apakah Farhan juga mencintai Tiara , itu lah yang dipikirkan Dinda sekarang.

"Aku panggil dokter ya" saat mau melesat pergi diberhentikan dengan tangan Dinda membuat Farhan duduk lagi
"Gak usah" jawab Dinda seadanya merasa untuk menenangkan pikirannya dengan memeramkan mata nya lagi.
Farhan yang melihat itu hanya membuat aneh dengan sikap Dinda begitu dingin
Tapi Farhan menghiraukannya begitu saja

"Din bangun makan siang dulu" memukul pelan bahu Dinda , membuat sang empu mengerjapkan matanya berusaha sadar dari tidurnya
"Nih buka mulut mu" Stelah Dinda duduk bersandar tangan Farhan yang sudah ingin menyuapi Dinda
"Hm makasih , tapi aku bisa sendiri" dengan cekatan Dinda mengambil makanannya dari tangan Farhan membuat Farhan tersentak tapi Farhan berusaha bersikap biasa.

"Boleh langsung pulang gak?" Tanya Dinda yang sudah menyelesaikan makanya dan meminum obat
"Iya nanti sore kita pulang" jawab Farhan dengan mengelus kepala Dinda
Ya seperti biasa Dinda kembali bermain hp acuh terhadap Farhan , *kenapa sama Dinda apa ada salah* hati Farhan bingung kenapa Dinda sangat cuek
"Din kamu kenapa , dari tadi kaya nya cuek banget" tanya Farhan kedinda
" Enggak apa apa" jawab Dinda masih memainkan hpnya

Tiba tiba hp Dinda diambil sama Farhan dan Farhan menatap Dinda tajam
"Siniin hp ku" tangan Dinda meraih hp nya tapi gak sampe ke hpnya
"Kenapa dulu"
"Isss gpp siniin loo" masih berusaha tapi nihil Farhan sangat bersi keras
"Ya kamu itu kenapa Din , coba jelasin dulu" Dinda berhenti meraih hpnya dan hanya diam saja merasa  kalo harus dijelaskan , Farhan yang melihat itu langsung mendekat sapa tau Dinda mau jelasin

"Yaudah, mas Farhan pas aku kafe sama Tiara , Tiara ngejelasin bahwa kamu itu mantan kekasih yang masih dia cintai"
Mulai ngejelasin sekarang Farhan tau kenapa Dinda cuek sama melamun aja tadi
"Ya terus kenapa Din , ya walaupun aku pernah sama dia tapi kan itu dulu sekarang aku dah sama kamu"
Jawab Farhan terus terang membuat jantung Dinda berdetak cepat mendengar itu
"Tapiii aku gak enak sama Tiara" jelas lagi Dinda
"Kenapa gak enak , seharusnya dia setuju aja lah kan melupakan aku demi kamu , itu baru namanya sahabat Din" jelas Farhan lagi Dinda hanya diam menunduk merasa kalo semua yang diomongin Farhan itu benar

"Yaudah ya Din jangan dipikirin terus , kalo dia tulus pasti masih bisa jadi sahabat" ucap farhan mengelus kepala Dinda lembut
"Iya" Dinda mengiyakan sambil berbaring lagi ditempat tidur , sekarang tangan Farhan langsung ditarik sama Dinda buat pegangan tangan
Farhan yang melihat itu hanya tersenyum kelakuan udah kaya ank kecil
                   
Sore pun datang Farhan dan Dinda memulai perjalanan pulang kerumah, sampainya disambut oleh kedua orang tua mereka
"Kamu gpp nak" ucap Ratna selaku mamahnya Dinda memegang tangan Dinda melihat semua tubuh Dinda merasa lega karna dinda tidak apa apa
"Aku ga papa mah"jawab Dinda lembut
Setelahnya Meraka berkumpul mengobrol hal yang gak penting meluangkan waktunya buat kedua anaknya ini.

Malamnya Dinda sudah kembali kekamar bermain hp "kamu udah gosok gigi Din?" Tanya Farhan keluar dari kamar mandi habis menggosok giginya habis makan malam "nanti mas nanggung" jawab Dinda masih memainkan hpnya dengan asik "gosok gigi dulu sana nanti lanjut lagi main hpnya" kata kedua kalinya Farhan tapi tetep gak di gubris sama dinda. Dengan kesal Farhan menarik hpnya Dinda menaruhnya di meja disamping ranjang , tangan Farhan menggendong Dinda tiba tiba menuju kamar mandi.

Sampai kamar mandi menurunkannya di wastafel dekat dengan gosok gigi
"Udah sana gosok gigi dulu" ucap ketiga kalinya Farhan
"Iya iya" tangan Farhan mengekang banget Dinda jadi Dinda gak bisa kemna mana , hanya bisa melihat kaca dengan melihat mata Farhan tajam melihat dia
"Mas jangan liatin aku kaya gitu" merengek Dinda membuat Farhan tersenyum menggoda dinda.

*Malah senyum lagi , mana cakep banget* kata hati Dinda membuat jantungnya berdetak kencang.
"Udah" ucap lagi Dinda menghadap depan Farhan membuat sang empu gugup
"Kok cemberut senyum dong " ucap Farhan menoel dagu Dinda
"Nih liat" sambil tersenyum menunjukan giginya yang putih membuat farhan sedikit terpesona dengan kecantikan Dinda.
"Harus jadi milik gw sepenuhnya" senyuman Farhan membuat Dinda merinding merasa tidak beres dengan kata kata itu , gak tinggal diam Farhan kembali menggendong Dinda menuju kasur , mengunci kamar dan tau lah ya....

Jam 05.00 Dinda terbangun dengan badan yang lengket dan juga alat kelaminnya agak sedikit sakit menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Beberapa menit kemudian Dinda sudah segar dengan baju kaos putih dan celana hitam panjang membuat Dinda keliatan tinggi. Setelahnya Dinda turun menyapa mamahnya yang sudah mempersiapkan bahan masakan.

"Pagi mah" sapa Dinda kepada Rita didapur
"Pagi Din" Rita menjawab sapaan menantunya ini *eh keramas pagi pagi nih , mau buat cucuk* melihat Dinda dengan tawa geli
"Mah mau masak apa emng?" Tanya Dinda
"Masak soto , Dinda mau bantu mamah?"-rita
"Mau banget" ucap Dinda bersemangat dengan cekatan Dinda membantu Rita didapur.

suamiku seorang dokter gigi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang