"Oh? Pesananku sudah tiba di lobby? Ah, ya—tidak perlu diantar. Biar aku yang mengambilnya sendiri." Lisa pikir akan lama. Jadi ia sudah melangkah lebih dulu menuju studio Taeyoon. Ternyata pesanan pizza, roti lapis, serta sodanya sudah keburu datang. Alhasil ia yang hampir saja sampai di pintu studio Taeyoon secara praktis kembali memutar langkah menyusuri koridor untuk mencapai lift.
Lisa menekan salah satu tombol yang tertera dan menunggu pintu terbuka.
TING!
Mendengar suara itu, semestinya Lisa langsung melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam ruang balok tersebut. Namun satu tangannya keburu ditahan lebih dulu oleh seseorang yang berjalan keluar dari lift itu.
Lisa memandangi satu tangannya yang digenggam, kemudian menatap wajah seseorang di sisinya. Seseorang yang sudah membuat pintu lift kembali tertutup karena menahan presensinya pada titik ini. "Ahrin-Eonni?"
Ahrin melepas genggamannya, begitu ia tahu Lisa tidak akan melangkah pergi. Raut wajahnya tampak kurang bersahabat. "Ada berapa temannya Jungkook yang bernama Lalisa?"
"Apa?"
Ahrin melipat kedua tangan di atas perut, membuat tas gucci mengkilatnya lebih terlihat dalam jarak pandang. "Hanya kau 'kan teman Jungkook yang bernama Lalisa?"
Lisa mengerutkan dahi, tak sepenuhnya mengerti dengan maksud ucapan Ahrin. Ia hanya menjawab apa yang tertangkap dalam nalarnya. "Ya, sepertinya hanya aku. Karena sangat jarang orang-orang yang memiliki nama Lalisa di negara ini."
"Kalau begitu jelaskan; mengapa aku menemukan namamu ada di daftar panggilan keluar dalam ponsel Jungkook?"
Ha?
Entah Lisa harus merasa kesal atau tertawa terbahak-bahak. Ini adalah salah satu jenis pertanyaan paling aneh yang pernah ia dengar.
Lisa menarik senyum satir, mendengkus samar. Kalimat, nada bicara, dan raut wajah Ahrin sudah tak mengenakkan sejak awal. Itu sebabnya Lisa balik bertanya tanpa ragu, "Mengapa kau menanyakannya padaku? Tidakkah lebih bijak jika kau langsung bertanya pada pacarmu?"
"Dia hanya bilang itu urusan pekerjaan, tapi aku tidak percaya."
Lisa mengangkat satu alis, memiringkan kepala. "Lantas jawaban macam apa yang kau harapkan dariku?"
"Tentu jawaban yang sejujurnya."
"Kau saja tidak mempercayai ucapan kekasihmu. Lalu kau mau mempercayai ucapanku begitu saja?"
"Ah, anak ini." Ahrin mendongak sesaat, tersenyum pahit. Ia kemudian kembali menatap Lisa. "Jawab saja, apa yang sebenarnya kalian bicarakan? Aku pernah lihat daftarnya, Jungkook menghubungimu lebih dari lima kali."
Oh, saat itu rupanya. Saat Jungkook sibuk bertanya mengenai dirinya yang tiba-tiba menjauh. Lisa baru ingat sekarang. Gadis tersebut lalu ikut melipat tangan di atas perut, mendengus pelan. "Kalau kau mau tahu, tidak ada yang kami bicarakan karena aku tidak menerima panggilan teleponnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Stars | Lizkook✔️
Fanfiction[M] Jangan percaya bila idolamu berkata, 'Kami tidak punya pacar, sebab kami tidak memiliki waktu untuk berkencan karena sibuk.' Lalisa Hwang dan Ahn Jungkook tergabung dalam geng pertemanan para selebriti. Mereka selalu berkata demikian pada fans m...