Menyembunyikan hubungan dari dunia luar, belum tentu akan tersimpan rapat juga di dalam gedung agensi. Bagaimana tidak ketahuan? Sekalipun sedang tak ada jadwal sama sekali, Jungkook tetap datang ke gedung agensi dan seringkali mengekori Lisa ke manapun gadis itu pergi. Tak jarang, Jungkook melakukan hal-hal yang mengindikasikan bahwa mereka berdua memang betul-betul berkencan. Contohnya seperti tak ragu menggamit tangan Lisa, merangkul, memeluk, bahkan mengecup wajah si gadis sekalipun saat itu terdapat orang lain di sekitar mereka berpijak.
Para staff takkan ada yang berani membocorkan apa yang terjadi di dalam agensi, atau mereka akan mendapatkan sangsi yang berat. Jadi Jungkook merasa tenang-tenang saja walau terkadang Lisa merasa kesal sendiri. Jungkook itu selalu tidak tahu tempat.
Yah, seperti yang kita tahu, Jungkook bisa benar-benar menjadi bucin saat jatuh cinta pada seorang wanita. Itulah yang membuatnya tak boleh sampai jatuh cinta pada orang yang salah, dan ia yakin Lisa adalah pilihan yang tepat.
"Mau ke mana?" Jungkook yang sedang duduk di sofa studionya tersebut menahan tangan Lisa yang hendak bangkit, mengusapkan punggung tangan itu di pipinya.
"Sudah waktunya aku meeting untuk membahas soal showcase tour-ku. Jisoo-Eonni dan staff yang lain sudah berkumpul di ruang rapat."
"Tidak bisakah kau menungguku sebentar lagi? Aku bisa mengantarmu ke sana."
Lisa melirik tumpukan poster dan juga spidol yang ada di atas meja berkaki pendek, kemudian kembali menatap Jungkook. "Masih banyak yang harus kau tandatangani. Nanti malam video musiknya keluar, dan besok kau harus datang ke acara konferensi pers perilisan album sekaligus pengiriman poster untuk para fans yang memenangkan kesempatan untuk melakukan online fansign. Jadi cepat selesaikan dahulu pekerjaanmu. Nanti kita bertemu setelah semuanya selesai."
Jungkook memberengut, memerhatikan Lisa yang sudah mengayunkan kaki keluar dari ruang studionya. Memang, berkencan dengan seseorang yang bekerja di perusahaan yang sama benar-benar memudahkan. Walau terkadang mereka sama-sama disibukkan oleh jadwal masing-masing, tapi Jungkook tetap merasa beruntung karena mereka bisa lebih sering bertemu di gedung perusahaan tanpa harus banyak mengkhawatirkan sesuatu.
Jungkook kembali menandatangani posternya satu persatu. Itu adalah poster utama untuk album solonya, bukan poster dari proyek kolaborasinya bersama Lisa. Jika tangannya sudah mulai pegal, ia akan beristirahat sejenak seraya membasahi tenggorokannya dengan air, kemudian melanjutkannya lagi.
Beberapa minggu lalu ketika proyek kolaborasi itu diumumkan untuk pertama kali, Jungkook melihat ada banyak sekali reaksi yang diberikan oleh para fans di media sosial. Namun daripada komentar penentangan, Jungkook mendapati ada jauh lebih banyak fansnya maupun fans Lisa yang mendukung. Hal itu membuatnya lega, sebab ternyata ada sangat banyak fans yang mencintai dengan tulus dan mendukung apapun yang sang idola lakukan.
Jungkook dan Lisa tidak memedulikan komentar pembenci. Mereka tidak takut dengan itu. Ia dan Lisa paham betul bahwa dengan menjadi seorang selebriti, sudah pasti ada sekumpulan orang yang menyukai dan tidak menyukai mereka. Para pembenci akan selalu hadir sampai kapanpun. Namun Jungkook dan Lisa tidak akan menjadikan hal itu sebagai batasan. Mereka akan terus berkarya sesuai dengan keinginan mereka, menyajikan sesuatu yang menakjubkan untuk para fans yang setia mencintai dan mendukung mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Stars | Lizkook✔️
Fanfic[M] Jangan percaya bila idolamu berkata, 'Kami tidak punya pacar, sebab kami tidak memiliki waktu untuk berkencan karena sibuk.' Lalisa Hwang dan Ahn Jungkook tergabung dalam geng pertemanan para selebriti. Mereka selalu berkata demikian pada fans m...