[YAK! MENGAPA SEMALAM KAU MELAKUKAN SIARAN LANGSUNG SAAT RUMOR KENCAN LISA MEREBAK?!]
Jungkook refleks menjauhkan ponselnya ketika suara nyaring Ahrin menggedor rungunya keras-keras. Ia menghela napas panjang di sana, kemudian mulai membalas, "Lisa itu temanku. Sudah sepantasnya aku membantu. Ia juga pernah membantuku saat kau memaksa untuk memublikasikan hubungan kita."
[Iya, aku tahu. Tapi kenapa harus dirimu?! Masih ada empat member Phoenix yang lain, yang juga berteman dengannya. Dia juga sering membantu yang lain. Kau tidak harus merasa memiliki hutang budi padanya!]
"Noona ini kenapa, sih? Mengapa harus semarah ini hanya karena aku melakukan siaran langsung di saat temanku terkena masalah? Apa alasannya?" Jungkook mulai ikut tersulut. Padahal biasanya ia banyak mengalah ketika berdebat dengan Ahrin. Beruntung, di ruang tunggu ini hanya ada dirinya, sementara member lain beserta staff sedang menyantap makan malam.
[Karena itu menambah kecurigaanku! Katakan padaku, apa kau menyukai Lisa?! Kau memiliki perasaan khusus terhadapnya?! Atau jangan-jangan, kalian berdua sudah menjalin hubungan di belakangku?! Jadi hubungan Lisa dengan si aktor itu hanya bualan belaka?!]
Jungkook memejamkan mata sesaat, memijit pelipisnya yang terasa pening. Tubuhnya sudah sangat lelah. Perjalanan panjang dari Korea Selatan menuju New York memakan waktu sekitar empat belas jam, kemudian mereka langsung bergegas menuju lokasi dan bersiap-siap untuk wawancara. Dan sekarang, Jungkook baru saja menyelesaikan jadwal tersebut, lalu malah disuguhi oleh kemarahan Ahrin yang meledak-ledak. Lelah, letih, kesal. Itulah yang Jungkook rasakan saat ini.
Jungkook tak menyangka ia bahkan bisa bertahan sampai sejauh ini dengan Ahrin. Ia merasa sudah tak sanggup lagi. Apa karena ia sudah muak dengan hubungan ini? Atau karena perasaannya pada Ahrin sudah terkikis sedikit demi sedikit?
Pemuda itu lantas menjatuhkan bokongnya pada permukaan sofa, bersandar sepenuhnya. "Noona ... aku lelah ..."
[Lelah?] Ahrin terkekeh sinis. [Kau ingin melanjutkan pembicaraan ini secara langsung ketika kau pulang nanti agar aku bisa melihat ekspresimu yang mencurigakan?]
"Tidak. Kita tidak usah bertemu lagi. Aku ingin putus."
[A-apa?]
Jungkook mengerjap, memandang langit-langit ruangan. "Sejak awal kau tahu aku sangat mencintaimu. Namun kau justru malah memerlakukanku secara semena-mena. Kau membuatku harus memohon maaf dan bersimpuh berkali-kali hanya karena kesalahan sepele, bahkan untuk kesalahan yang tidak aku lakukan. Kau bersikap manipulatif dan memanfaatkan kelemahanku yang akan menjadi tolol ketika jatuh cinta. Dan karena aku lebih muda darimu, kau berpikir bahwa aku tidak akan bisa melanjutkan hidup tanpa bertopang padamu. Kau berpikir bahwa aku tidak akan bisa merasa muak dengan hubungan ini. Tapi, tidak. Sekarang aku benar-benar muak. Aku lelah, Noona. Mari kita akhiri saja."
[APA? HEI, AHN JUNGKOOK! AKU—]
Jungkook serta merta mematikan sambungan telepon dan melempar ponselnya ke atas sofa. Bersamaan dengan itu, empat member Phoenix lainnya melangkah masuk ke ruangan ini. Mereka bisa melihat raut wajah lelah Jungkook yang tersirat akan kelegaan di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Stars | Lizkook✔️
Fanfiction[M] Jangan percaya bila idolamu berkata, 'Kami tidak punya pacar, sebab kami tidak memiliki waktu untuk berkencan karena sibuk.' Lalisa Hwang dan Ahn Jungkook tergabung dalam geng pertemanan para selebriti. Mereka selalu berkata demikian pada fans m...