Mendarat di Korea Selatan usai menyelesaikan jadwal luar negeri, Jungkook tidak langsung pulang ke penthouse-nya, melainkan langsung pergi ke gedung agensi untuk menemui Seokjin. Pemuda itu balas melempar senyum dan membungkuk singkat tatkala berpapasan dengan beberapa staff dan para juniornya, sebelum kemudian masuk ke dalam ruang kerja Seokjin.
"Hyung," panggilnya.
Seokjin mengangkat wajah dari dokumen di atas mejanya, menghela napas pendek. "Tidak bisakah kau mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam ruangan bosmu?"
Jungkook tak menghiraukannya. Pemuda itu segera menutup pintu dan berdiri di hadapan meja kerja Seokjin. "Bagaimana? Kau sudah mendapatkan sesuatu soal masalah Lisa dan Jungyoon?"
Seokjin mengangguk. Ia menutup dokumennya, kemudian meletakkan penanya di tempat yang seharusnya. "Foto-foto yang tersebar di media itu bukan hasil jepretan sasaeng, melainkan hasil screenshoot dari rekaman kamera cctv hotel dan restoran yang pernah Lisa kunjungi bersama Jungyoon sewaktu mereka masih berkencan. Biasanya, daftar rekaman akan diriset setiap beberapa bulan sekali. Dan melihat bagaimana Jungyoon bisa mendapatkannya sebelum diriset, sepertinya pemuda itu memang sengaja membeli rekamannya. Ia sengaja membelinya agar sewaktu-waktu bisa dijadikan senjata untuk menyerang Lisa."
"Brengsek." Jungkook mengumpat sengit. Tatap matanya tajam dan menukik. Barangkali ia bisa langsung menghujani wajah Jungyoon dengan sayatan apabila ia tak berpikir panjang. Menjadi seorang selebriti tentu harus bersih, salah satunya adalah tidak melakukan kekerasan pada siapapun.
Ia kembali menatap Seokjin. "Lalu bagaimana dengan pemilik akun yang menyebarkan foto-foto itu?"
"Kami sudah mendapatkan identitasnya. Setelah diselidiki, ternyata dia adalah sasaeng yang dimanfaatkan oleh Jungyoon. Laki-laki tersebut yang menyuruh fansnya sendiri untuk menyebarkan foto-foto itu."
Jungkook tersenyum sinis. "Kelakuan Lee Jungyoon benar-benar melebihi iblis." Ia menyahut sebatang rokok milik Seokjin, kemudian menyalakannya menggunakan pemantik yang juga milik Seokjin. Dalam sekejap, asap tipis mengudara di ruangan ini. "Lalu apa rencana selanjutnya? Bukankah kita harus segera memberitahu media?"
"Aku ingin mengumumkannya melalui media yang memiliki pengaruh besar dan selalu dipercaya oleh masyarakat; Diswatch. Aku juga meminta mereka untuk menyelidiki perihal asmara Lee Jungyoon dengan wanita yang dipacarinya saat ini. Namun Diswatch tidak mau dibayar dengan uang. Mereka mau bayarannya dialihkan dengan mewawancaraimu secara eksklusif."
"Apa?"
"Ya, tentang hubunganmu dengan Ahrin. Mereka ingin mendapatkan informasi eksklusif mengenai hal itu. Apa lagi, sejauh ini kau belum bersedia sama sekali untuk menjawab pertanyaan mengenai Ahrin di setiap wawancara. Namun aku tidak akan memaksamu, Jung. Aku bisa mencari cara lain untuk—"
"Tidak masalah," potong Jungkook. Ia kembali menghisap rokoknya dan menghembuskan asapnya ke udara, paham betul bahwa di industri hiburan negara ini semua orang berebut untuk saling memanfaatkan. Semuanya memiliki sisi licik masing-masing. "Aku bersedia diwawancarai oleh mereka, yang terpenting mereka benar-benar merilis berita yang akurat, termasuk pesan ancaman yang Jungyoon kirimkan pada Lisa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Stars | Lizkook✔️
Fanfic[M] Jangan percaya bila idolamu berkata, 'Kami tidak punya pacar, sebab kami tidak memiliki waktu untuk berkencan karena sibuk.' Lalisa Hwang dan Ahn Jungkook tergabung dalam geng pertemanan para selebriti. Mereka selalu berkata demikian pada fans m...