Kalena Moon Monaco, gadis yang sedari kecil tinggal dengan ruang lingkup hangat, selalu memberikan atensi yang baik, juga memberikan apresiasi pada sekecil apapun yang ia lakukan.
Jefazel Praksa Dirgantara, lain dengan Kalena yang tumbuh dengan han...
Pagi ini gue bangun dan langsung mandi dulu, walaupun gatau bakal pergi kemana. Karena, gue kerja nanti sekitar jam 3 sore, kaya biasanya.
Tangan gue iseng buka handphone yang hari ini sama sekali belum gue nyalain itu. Hal pertama yang gue liat adalah, balesan chat Kalena yang panjang banget.
Tapi gue ga baca, karena gue masih agak nyesek tiba-tiba di jauhin sama dia. Belum lagi, gue cuma mau ngasih pelajaran aja sih sama dia, biar gue juga tau dia cariin gue dengan cara yang lebih atau ngga.
Lebih ke karena gue mau kerjain dia juga sih.
Tangan gue iseng buka Twitter yang udah jarang banget gue buka. Karena gue bingung harus posting apa. Gue juga ga terlalu suka scroll Twitter.
Entah apa yang Tuhan mau sama mood gue hari ini, bangun pagi-mandi-gosok gigi-sakit hati.
Masa yang gue liat pertama kali langsung kaya gini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Halah, palingan cuma pulang bareng, terus ada tempat foto bagus, terus iseng coba." Kata gue rileks.
"Lagian ga mungkin si Jerro suka sama Kalena."
"Ah mereka mah emang sahabatan dari orok kali." Gue terus aja cari kebenaran di tengah lautan fakta yang tercetak jelas di postingan si Jerro itu.
"Ah monyet, kok gue panas ya?!" Kesel gue.
"Asem emang adek si Mario!"
Gue langsung buka WhatsApp buat chat Abang nya si Jerro, temen gue sendiri, si Mario.
Pokonya Kalena sama Jerro jangan sampe jadian. Gue ga rela.
Gue ga rela, karena Kalena masih bocil.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
