4 : Peta Harta Karun

75 32 11
                                    

4 : Peta Harta Karun

Grup WhatsApp "Bogaria's Caffe" sedang heboh karena pengumuman dari atasan yang katanya kafe akan diliburkan selama dua hari mulai besok. Roman heboh mengajak ketiga temannya untuk mencari harta karun.

"Ayolah, Sam, mumpung gue punya petanya dari om gue," bujuk Roman untuk yang kesekian kali. Sameer terus menolak sejak pertama kali Roman mengusulkan. Ovie dan Rona yang baru sampai lima menit yang lalu ikut membujuk Sameer.

"Gue udah bilang 'nggak', jangan dipaksa," tegas Sameer.

"Sam, kalau nggak ada lo nggak seru, berasa kurang lengkap gitu," kata Rona memohon.

"Iya, Sam, ikutlah, ntar kalau lo nggak ikut, nggak kebagian harta karunnya sukurin lo," ancam Ovie.

"Bener banget." Roman setuju.

"Gue nggak gila harta karun," balas Sameer kesal. "Kalau mau punya harta, kerja, bukan mengharapkan hal nggak jelas kayak gini."

"Ini buat seru-seruan doang, Sam, toh kalau nggak dapat hartanya, kita dapat pengalamannya," balas Roman.

"Bener banget," sahut Ovie. "Lo bisa lihat ulat ijo makan daun, monyet sirkus, tupai muter-muter, bunglon ekornya putus sendiri, macan salto dan ular berkaki. Kan bisa nambah wawasan lo," tambah Ovie dramatis.

Roman dan Rona kompak menabok belakang kepala Ovie, membuat pemiliknya merintih kesakitan.

"Kayaknya wawasan lo perlu direvisi deh," kata Rona pada Ovie.

Sameer memilih abai, dia beranjak ke ruang ganti karyawan sebelum pulang.

Baru menutup pintu dari dalam, ponsel di sakunya bergetar beberapa kali. Bisa Sameer tebak bahwa pelakunya adalah Sanjana. Karena sejak pagi gadis itu terus mengirim pesan yang sampai sekarang belum Sameer buka.

Dia mencoba mengabaikan lagi, tapi dia kesal karena getar ponselnya tak berhenti dan mengganggu ketenangan telinganya. Akhirnya, Sameer memilih untuk membukanya.

"Sam"

"Aku mohon, buka hati kamu lagi buat aku"

"Aku tahu aku nggak sempurna, tapi aku cuma mau kamu"

"Pagi ini papa bilang kalau dia mau jodohin aku sama anak kliennya"

"Aku bilang kalau aku udah punya pacar"

"Dan papa bilang, pacar aku harus temuin dia di rumah dalam tiga hari"

"Kamu datang, ya, aku mohon"

"Aku tahu hubungan kita sedang nggak baik"

"Tapi aku janji, semua akan baik-baik aja setelah ini"

"Sam"

"Kamu bisa marah sama aku, tapi aku cuma minta satu hal terakhir ke kamu"

"Tolong temui papa aku"

"Aku nggak mau dijodohin"

"Aku cuma mau kamu, Sam"

Sameer menggenggam ponselnya erat, menarik napas dalam seraya menutup mata rapat-rapat. Rasanya berat sekali menghadapi beban pikiran yang selalu memberatkannya belakangan ini.

AINA KACA (The Light's Stone)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang