Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"JUAN pulang!!" Juan berlari memasuki rumahnya, diiringi dengan Bia di belakangnya.
Jika ditanya kenapa Bia menerima tawaran Hiro untuk menjaga Juan? Bia dengan lantang akan menjawab 'karena Juan menggemaskan'.
Tuhan sepertinya menyusun takdir yang sangat bagus untuk Bia, dipertemukan dengan Juan, lalu dipecat dari pekerjaan, dan akhirnya Papa Juan memperkerjakannya.
Tapi satu hal yang membuat Bia penasaran.
Mama Juan.
Sudah dua kali ia berkunjung ke rumah milik Hiro, tapi tidak sekali pun ia melihat keberadaan istri dari lelaki tersebut.
"Ayo ke kamar Juan, Kak." Juan menaiki tangga menuju lantai dua rumahnya.
Bia mengikuti langkah kecil Juan.
"Ini kamar aku." Juan memasuki kamar miliknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Reaksi pertama Bia saat melihat kamar jua adalah ternganga. Bagaimana tidak? Bahkan kamarnya aja ga seluas kamar anak ini!
Sekali lagi Bia memaklumi, Juan terlahir di keluarga kaya raya.
Sudah wajar, bukan?
"Mau Kakak bantu ganti baju?" tawar Bia.
Juan mengangguk.
Bia tersenyum manis, ia berjalan ke arah lemari baju milik Juan. "Juan pake baju apa hari ini."
Bia terkagum-kagum sekali lagi melihat baju Juan yang full satu lemari besar.
"Hari ini Kak Bia yang pilihin baju aku," jawab Juan antusias.
Agaknya anak itu sudah mulai bucin dengan Bia.
Biasanya ia bahkan tidak ingin Papanya menggantikan bajunya lagi setelah ia bisa mengganti sendiri, apalagi jika Papanya ingin memilihkan baju untuknya, langsung Juan tolak.
Pilihan Bia jatuh pada sweater biru, dengan celana hitam.
"Ini mau?" tanya Bia memastikan, takutnya anak itu ga nyaman dengan baju pilihannya.
