^09 Pemilik hati

453 71 2
                                    

BIA salah. Bia salah tentang ia akan pulang cepat karena Juan akan makan malam bersama di rumah kakeknya.

Ternyata Bia juga di ajak, sama bibi.

Buat bantu-bantu aja si, Bia juga harus jagain Juan, kan?

Bia memasuki halaman rumah mewah milik kakeknya Juan. Sekali lagi, Bia mengucap kagum saat melihat rumah seseorang.

 Sekali lagi, Bia mengucap kagum saat melihat rumah seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matanya menjelajah rumah dari ujung sampai ujung. Oh, bahkan di rumah ini ada air mancurnya.

"Ayo, Kak." Juan menggandeng Bia memasuki rumah.

Lagi-lagi Bia dibuat kagum dengan rumah ini, rasanya seperti mimpi memasuki rumah semewah dan sebesar ini. Tapi Bia sudah menginjakkan kakinya di lantai rumah itu!

"Bia, kamu bantu-bantu bibi di belakang, ya." Hiro mengambil alih tangan Juan, lalu membawanya pergi bersamanya.

"Ayo, neng." Bia mengikuti bibi menuju dapur.

"Pinjem Bia sebentar." Wina menarik tangan Bia menuju halaman belakang rumah.

"Kenapa, Na?"

Wina menghela napas berat. "Gue males aja kalo udah makan malam yang direncakan kek gini, biasanya pasti ada apa-apa."

"Jangan negatif thinking gitu," tegur Bia.

"By the way, Bi, lo suka Hiro ga si?"

Bia terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba itu. "K-kenapa tiba-tiba?" Ia menjawab dengan gagap.

Wina menggeleng. "Hiro tuh ganteng, tapi b r e n g s e k. Siapa tau lo naksir karena kegantengannya."

"Jujur, gue suka." Belum Wina menjawab, Bia sudah berbicara lagi, "Tapi! Hanya sebatas suka, ga nyampe cinta."

Wina tertawa. "Langsung dijelasin dong."

"Emang Kak Hiro udah punya pacar, ya?"

"Neng Bia! Ayo."

Bia mengangguk. "Iya, bi!! Gue pergi, ya."

Wina baru mau menjawab, udah ditinggal pergi.

Bia, bibi, dan juga pembantu di rumah ini menyiapkan makan malam untuk Pranadipa sekeluarga.

"Thanks." Wina tersenyum manis saat Bia menyiapkan makannya.

Bia mengangguk sambil tersenyum. "Balik, ya."

Wina mengangguk.

Bia menjauh dari meja makan bersamaan dengan Hiro datang bersama seorang perempuan. Pertanyaannya terhadap Wina tadi agaknya langsung dijawab oleh Hiro.

"Bibi ngapain disini?" tanya Bia saat melihat bibi berdiri tidak jauh meja makan, tapi kalau dari meja makan bibi tidak terlihat.

"Mengawasi."

Papa Muda | Haruto Bahiyyih ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang