Chapter 2

45 11 0
                                        

~•~

"Bunda Tessa pulang". Teriak gue dari luar rumah. Sambil menaruh sepatu di rak.

Gue pun masuk rumah dengan ayah yang ada dibelakang gue.

"Kalian udah pulang?". Tanya bunda begitu gue dan ayah masuk ke ruang tengah.

"Blom pulang bunda~". Canda gue. Bunda tersenyum mendengar candaan gue itu sedangkan ayah mengusap-usap kepala gue dengan halus.

"Kamu ya~". Gurau bunda memajukan bibirnya seperti bebek.

"Udah.. kalian mandi sana siap-siap". Ucap bunda menyuruh gue dan ayah mandi.

"Emang mau kemana bund?". Tanya gue sambil menerima handuk yang bunda berikan.

"Kerumah nenek, nenek kamu tuh kangen kamu". Jawab bunda sambil mencubit hidung gue, lalu menghampiri ayah yang sedang melepaskan dasi.

"Gimana hari ini?". Ucap bunda selanjutnya sambil membantu ayah melepaskan dasi. Ayah mengecup kening bunda.

"Capek bunda~". Jawab ayah gue dengan bergelayut manja ke bunda gue.

"Idih idih kalian ini". Celetuk gue yang menyaksikan adegan yang sangat amat Woww itu yang membuat mata ini jadi rada minus yaa..

"Anak kalian masih disini taukk". Lanjut gue sambil berpura-pura menutup mata dengan kedua tangan.

"Udah sana kamu mandi". Ucap ayah yang masih bergelayutan kaya monyet.

"Ini juga Tessa mau mandi wlee". Gue langsung berlari begitu ayah akan mencubit pipi gue.

"Anak siapa sih dia?". Ayah menatap heran pada bunda. "Anak kamu lah~". Tawa bunda mencubit perut ayah.

Jujur aja, gue sangat-sangat bersyukur terlahir di keluarga ini.

Waktu pun terus berjalan, kini gue dan keluarga gue sudah dalam perjalanan ke rumah nenek. Tak jauh hanya memakan 1 jam perjalanan saja.

Tak lupa kita mampir untuk membeli buah tangan untuk diberikan kepada nenek.

"Bunda Tessa mau ini". Ucap gue sambil mengambil mochi yang viral beberapa waktu yang lalu.

"Ambil juga buat adek kamu". Ucap bunda yang masih fokus memilih milih buah.

"Oh ya, gue punya adik ya?". Gumam gue sambil mengambil beberapa mochi.

Ctakk!

"Aduh..". Gue mengusap kepala gue yang di tonyor ayah gue. "Bisa-bisanya lupa sama adek sendiri". Ayah menggeleng-gelengkan kepalanya heran.

"Hehe.."

Gue, bunda dan ayah gue pun kembali ke mobil setelah selesai belanja dan segera melajukan mobil ke rumah nenek sebelum matahari terbenam.

"Assalamualaikum". Gue dan bunda masuk kedalam rumah nenek, sedangkan ayah masih menurunkan barang belanjaan yang kita beli tadi.

"Bunda~". Adik laki-laki gue berlari dari dalam begitu mendengar suara dari depan pintu rumah dan memeluknya begitu erat.

"Ihh anak bunda udah gede ya.. tambah ganteng". Bunda mengusap-usap kepala adek laki-laki gue.

Meet You Again Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang