▪︎ Prolog ▪︎

624 19 3
                                    

Hiii guys! We're back......
Datang dengan book 3 nya nihh, semoga suka!
Don't forget to vote and coment!
Tenang komen aja ga kacang kok hehehe.....
Happy reading!

Sudah satu bulan semenjak terbongkarnya kehamilan Fay, meski yang mengetahui fakta itu hanya lah keluarga dan para sahabat nya, namun tetap saja cukup membuat psikis mereka berdua terganggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah satu bulan semenjak terbongkarnya kehamilan Fay, meski yang mengetahui fakta itu hanya lah keluarga dan para sahabat nya, namun tetap saja cukup membuat psikis mereka berdua terganggu.

Seperti kata dokter, mereka harus segera dinikahi sebelum kandungan gadis itu semakin besar. Pernikahan yang mungkin tidak diinginkan, Pernikahan terpaksa namun harus dilakukan.

"Ga kerasa besok lo dah nikah aja sama sahabat gue lagi, jaga Fay baik-baik ya! Kalo lo gabisa jaga dia balikin dia ke gue, biar gue yang jaga dia." Aldrich masuk ke kamar Zhaff tanpa izin, memecah lamunan pemuda itu.

"Kak Jay ajak gue ketemuan tapi gue gatau untuk apa, gue harus pergi atau tetap dirumah?" Pemuda itu menatap saudara kembaran nya itu dengan tatapan bingung.

"Kak Jay udah balik?" Aldrich menjeda ucapannya sebentar lalu melanjutkannya, "kalo lo gentle, temuin dia! Buktiin kalo lo serius sama adek nya."

Zhaff hanya diam, memilah sikap apa yang harus ia ambil saat ini. Temui atau tidak? Apapun itu, Jay tetap akan menjadi kakak ipar nya.

"Lo mau nemuin kak Jay?" Tanya Aldrich saat Zhaff mengambil jaket levis yang biasa ia gunakan saat berpergian, "kalo iya, habis tuh langsung ke markas, anak-anak nunggu disana."

"Sipp," singkat Zhaff lalu pergi berlalu tanpa berpamitan dengan ayah maupun bundanya yang posisinya ada diruang keluarga lantai bawah.

Lantas Amara dan Xagantara cukup dibuat kaget dan marah atas perilaku Zhaff yang seakan tidak peduli atas keberadaan mereka.

"Gaada sopan santun nya jadi anak," teriak Xagantara pada Zhaff.

Lo aja jadi bapak ga punya otak, bisa-bisa lo bikin berita seakan-akan gue mati sampe gue harus pake penutup wajah kemana-mana, batin Zhaff sembari menggunakan masker dan helm nya.

"Ayah, Al sama Zhaff mau pergi ke markas dulu ya." Beberapa waktu setelah kepergian Zhaff, akhirnya Aldrich juga ikut pergi keluar namun berbeda dari sikap yang Zhaff berikan tentunya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
After Research Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang