⚠️ 21+
Baca A.G.A.I.N? Dulu biar paham.....
Epilog bukan lah akhir dari sebuah cerita!
Kesuksesan mereka dalam menjalankan tugas Negara bukan lah akhir dari semuanya, banyak tugas yang kedepan harus dilakukan terutama untuk diri mereka sendiri.
Ada...
Update! Happy reading guys..... Dont forget to vote and coment........
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sejauh ini semua berjalan cukup baik, malam yang dingin tak menyurutkan semangat mereka menggiring koper bawaan menyusuri area bandara. Tujuh manusia itu sedang menunggu kehadiran sepasang kekasih yang tak kunjung datang.
"Coba kalian hubungin Leo," ujar Gara singkat. Pemuda itu bisa saja menghubungi Leo, namun rencananya bisa kacau jika dia meng-aktifkan ponsel pintarnya.
Sebelum Alyn sempat menekan icon telpon, Leo dan Flor datang dari arah belakang dengan satu koper besar ditangan Leo yang dapat dipastikan itu milik mereka berdua.
"Lo ga lihat sekarang jam berapa? Bentar lagi ...... " terang Gara dengan emosi yang mulai naik.
Sekilas Dyno juga melirik arloji ditangan nya, pemuda tampan itu baru sadar bahwa jam penerbangan nya tinggal beberapa menit lagi.
"Guys, sorry nih tapi gue sama Jema harus duluan," ujarnya sembari berpamitan pada teman-temannya yang lain.
Setelah kepergian sepasang kekasih itu, Alyn yang space nya cukup jauh dengan Flor mendekat ke arah gadis itu. Matanya menelusuri tiap inci tubuh gadis itu yang tak biasa dari biasanya.
"Mau nyusul gue sama Fay kalian?" Sinis Zhaff dengan nada cukup menantang.
"Hah? Maksud lo apaan?" Flor berujar bingung.
Fay pun mengkode Flor dengan dagunya. Sadar dengan cepat, Flor meraba sekitar lehernya, matanya melebar saat melihat ada jejak yang tidak bersahabat melalui kamera ponselnya.
"Kalau mau keluar usahain cek dulu anggota tubuh kalian. Dan seharusnya lo tau Leo, orang lain bisa berspekulasi gak baik tentang cewe lo!" Ucapan Gara itu seakan membawa keadaan yang cukup canggung menjadi kembali terkontrol.
"Maaf, sepertinya untuk kali ini gue memang ceroboh. Flor, maafin aku karena aku kamu jadi dipandang negatif begini," balasnya menyesal, Leo membuka jaket kulit nya, menyampirkan pada kedua bahu kekasihnya. Bekas itu terlihat sangat tidak kontras dengan kulit putih Flor.
Flor mengeratkan jaket yang membalut tubuhnya, dinginnya angin malam yang mulai menusuk kulitnya, "iya, aku udah maafin. Jadiin pelajaran penting buat kita berdua," sambung Flor bijak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.