⁰⁷▪︎ Zeven Hoofdstukken ▪︎

65 12 5
                                    

Update!
Happy reading guys
Dont forget to vote and coment!

"Lo yakin mau ngelengserin si Rayan dari presma? Emang mungkin?" ujar Aldrich sembari mengipas api unggun agar tidak padam seperti cintanya pada Alyn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo yakin mau ngelengserin si Rayan dari presma? Emang mungkin?" ujar Aldrich sembari mengipas api unggun agar tidak padam seperti cintanya pada Alyn.

"Lo ga yakin sama gue?" Zhaff mengejek kating nya itu ketika pandangan bertatapan dengan Rayan.

"Kalian ngapain sih pake mau nolongin gue segala?" Gara baru saja mematikan ponsel nya setelah sudah 3 jam lebih ia bercerita dibalik layar smartphone itu.

Jika kalian bertanya kenapa pada akhirnya mereka semua dihukum menjaga api unggun secara kelompok? Jawabannya karena ketua presma mereka muak dengan gugus satu ini.

Gugus yang isinya bocah-bocah prik yang suka membangkang dan tentu tidak taat aturan, tidak semua gugus lima hanya sebagian saja namun satu gugus yang terkena imbas nya.

"Ntah kenapa kalian malah minta dare untuk kelompok sih? Biarin aja kali si Gara sendirian, kenapa kami jadi kebawa-bawa." Salah satu anggota gugus lima ikut protes atas tindakan yang dilakukan Zhaff.

"Lo yakin banget sih kalo presma bakal dilengserkan dalam waktu dekat? Lo siapa?" Seakan tak peduli perasaan dari Zhaff, temannya berujar seperti masa bodoh akan perasaan pemuda itu.

"Cukup! Kalian kalo gamau nunggu nih api unggun boleh kok pergi, biar yang ada niat buat nolong aja disini!" Tegas Leo dengan tatapan murka setelah mendengar keributan yang bahkan tidak penting sama sekali itu.

Mendengar apa yang diucapkan oleh Leo, kini sebagian  dari mereka atau bahkan seluruh? Dan meninggalkan beberapa orang disana yang masih setia menemani tim nya untuk menjaga unggun.

Kini hanya tersisa, Leo bersama teman-teman ditambah ada beberapa mahasiswi yang masih duduk ditempat nya tanpa enggan pergi kedalam tenda.

Mereka kini duduk melingkari api unggun menjaga suhu tubuh mereka agar tetap hangat di dingin angin malam, "maaf, boleh aku bertanya sesuatu pada kalian?"

Tentu saja boleh, entah kenapa tiba-tiba gadis yang duduk disebelah Alyn angkat bicara namun dengan nada yang begitu hati-hati, kenapa? Apa karena mereka menakutkan gadis itu? Mana mungkin.

Mereka tidak menjawab hanya mengangguk sebagai kode jika gadis itu dipersilahkan melontarkan pertanyaan, "ada apa dibalik masker lo itu?"

"Masker?" Zhaff menatap gadis itu sembari memegang masker yang masih setia terpasang di wajahnya, bahkan setelah lama marah-marah tidak jelas tapi masker itu masih saja menempel indah di wajah nya.

"Tidak ada yang menarik dibalik ini, jadi kalian ga perlu tau." Zhaff pergi melenggang pergi kearah bahan makanan yang telah ia beli tadi sebelum berangkat ke kampus.

"Zha ehh Varo! Tunggu." Aldrich tau jika saudara itu merasa tersinggung atas pertanyaan yang dilontarkan oleh gadis itu, bukan tersinggung karena dirinya yang dikatakan menggunakan masker tapi jika mengingat sebab dari ia bermasker akan membuat hati nya lumayan sakit.

After Research Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang