Dark Princess (End)

19. Ultah sekolah

🧡Happy Reading🧡

Saat ini azeyla dan Dea tengah membicarakan hal penting di kamar azeyla, tepatnya di markas achernar.

"Ada hal penting apa zel?"

Azeyla terdiam sejenak menatap dea.
"Semisal lo di beri pilihan untuk menyelamatkan gue atau salah satu anggota achernar lain, lo bakal pilih siapa?"

Dea terkejut.
"Lo ngomong ap--"

"Jawab!"

Dea tersentak.
"Gue bakal selamatin salah satu anggota achernar lain!"

Azeyla tersenyum .
"Alasannya?"

"Karena gue tau lo gak akan mati semudah itu, lagi pula di antara geng achernar lo yang paling kuat kan"

Azeyla mengangguk paham.
"Alasan yang bagus... kalo gitu berjanjilah satu hal sama gue!"

Dea menyerit bingung.

"Jika suatu saat lo di kasih pilihan untuk memilih antara menyelamatkan gue atau achernar, berjanjilah untuk tetap memprioritaskan achernar"

"Kenapa? Jangan bilang--"ucapan Dea terpotong.

"Lo mau janji atau gak?"

Dea terdiam sejenak.
"Oke, gue janji! Tapi lo juga harus janji kalo lo bakal tetap hidup sampe semuanya berakhir"

Azeyla tersenyum dan mengangguk.
"Gue janji"

.
.
.

~Hari pertama ultah sekolah

Achernar tiba di WIHS menggunakan sprinter kesayangan mereka.

"Kita duluan ya! Model kita harus di siapin dari sekarang soalnya" pamit lea.

Lea, alma, diyah, diva dan alin pun berlalu pergi menuju salon mereka.

"Ini gimana ngangkat nya? Kalo kita angkat sendiri ntar yang ada orang-orang pada curiga sama kita, mana ada cewek di sekolah ini yang bisa angkat barang sebanyak ini" ujar dea menatap 12 lukisan di hadapannya.

"Telpon bang farrel sama yang lain aja" ujar ve.

"Oh iya! Bentar gue telpon dulu" ujar dea.

"Kalian ngapain?" tanya mikhael yang muncul entah dari mana dan mengejutkan keempat gadis di sana.

Dea tersentak dan hampir menjatuhkan ponsel nya.
"Eh eh!"

Seseorang menangkap ponsel dea dengan cepat sebelum menyentuh tanah.

"Alan?" beo dea.

"Ini HP lo" alan memberikan ponsel dea.

Dea tersipu malu.

"Makasih alan, ganteng banget sih"

Alan terkekeh.
"Hati hati makanya"

Dea mengangguk kemudian berbalik menatap tajam mikhael.