Setelah berganti baju, Elbio langsung berlari dari kamarnya menuju truknya diparkir tadi pagi.
Ia mengambil ujung tali lalu menariknya keluar rumah. Mulut Elbio terus menerus menirukan suara truk versi dirinya.
Elbio terus menarik truk pengangkut timun itu dihalam rumah. Kira-kira, sudah tiga kali Elbio mengelilingi halaman rumahnya.
"Adek El," Satya memanggil dari pos nya. Pria itu menggelengkan kepalanya melihat si anak baik terus mengayunkan kakinya.
"Bapak," Teriak Elbio sembari berlari mendekati Satya.
Tapi karena berlari semua timun terjatuh dan tertinggal dibelakang.
"Timunnya jatuh itu."
Elbio menoleh kebelakang. Melihat tiga timun yang terjatuh dari truknya. "Sebental," Elbio berlari untuk mengambil timun yang terjatuh, lalu kembali berlari menghampiri truknya.
Ia berjongkok dan menata timun itu kembali.
Setelah selesai menata, Elbio berdiri dan memberikan cengiran khasnya kepada Satya.
"Adek jadi mau naik motor nggak? Mumpung bapak ada tugas beli obat nyamuk buat dipos."
"Mau, mauuu," Melompat senang.
"Yaudah, sebentar bapak ambil motor dulu. Jangan kemana-mana, adek tunggu disini."
Elbio mengangguk patuh dan berdiri tenang seperti pantung hingga Satya kembali bersama motornya.
***
Kedua tangan Elbio melingkar erat diperut buncit milik Satya. Anak itu tampak kegirangan menaiki motor tua itu.
Satya menghentikan motornya tepat didepan warung. Mematikan mesin, lalu membantu Elbio turun dari motor terlebih dahulu.
"Kemalin bapak janji mau beliin El es klim, kan?" Tanya Elbio riang sembari mendongak menatap Satya.
Terkekeh, menggandeng tangan kecil Elbio. "Iya, yang ada sendoknya, kan?"
Mengangguk semangat. Elbio terus melompat senang, untung saja tangannya digandeng oleh Satya. Kalau tidak, mungkin sudah mencium tanah.
"Adek pilih es krimnya mau yang mana."
Elbio menatap penuh binar. Dihadapannya terdapat banyak varian es krim, Elbio jadi bingung mau memilih yang mana.
Mendongak. "El nggak bisa milih."
"Mau yang warnanya pink apa coklat?" Tanya Satya sambil tertawa. Aslinya, ia juga tidak tahu menahu soal es krim. Yang ia tau, ada warna pink, putih, dan coklat.
"Emm ... Walna pink deh."
Satya mengangguk lalu mengambil satu cup kecil es krim yang berwarna pink. Setelah itu Satya membayar dan membeli obat nyamuk.
Selesai membayar, Satya dan Elbio pergi berkeliling terlebih dahulu. Meski tak ada satu jam, setidaknya biar tawa Elbio terdengar hari ini.
***
Elbio duduk lesehan dipos Satya, anak itu memakan es krimnya girang.
Beberapa waktu lalu, Elbio melihat adiknya, Gani. Memakan es krim menggunakan sendok, sendoknya bagus, es krimnya juga banyak. Elbio ingin, ia berniat meminta tapi Henry tidak mengijinkan. Alasannya, ia hanya membeli satu, dan itu untuk adik bungsunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say Hello, El [Completed]
RandomDia anak tengah yang menggemaskan Elbio namanya. Anak menggemaskan yang rajin menabung untuk membeli apapun yang ia inginkan. Anak selugu Elbio harus merasakan ketidakadilan sang Papa. Padahal, Elbio tidak seperti saudaranya yang lain, meminta bara...