5

1.5K 186 24
                                    


TW // blodd

Selamat membaca!

.

.

.

"ayah, aku tadi mengambil uang ayah"

Saat ini Jake dan ayahnya tengah menyantap makan malam mereka. Ketika Jake mengucapkan itu ayahnya hanya memandang Jake dan menganggukkan kepalanya.

"ayah sudah tahu kau akan mencari uang, makanya ayah tinggalkan uang"

"yeay! Ayah memang yang terbaik!"

Ayahnya tersenyum lalu memandang wajah Jake, wajah anaknya benar-benar keturunan istrinya. Indah di saat yang bersamaan.

"jake, kau ada kekasih?"

Mendengar pertanyaan ayahnya yang tiba-tiba itu membuat Jake tersedak, "uhh! Kenapa tiba-tiba?"

"ya, bukankah di umurmu seperti saat ini sudah mengenal cinta?"

Tanpa Jake sadari wajahnya sudah memerah, karena dia membayangkan seseorang di kepalanya, siapa lagi kalau bukan siswa baru yang tampan bernama Sunghoon itu.

Ayah Jake tertawa melihat wajah Jake yang memerah, "benar, kau sudah mengenal cinta ya"

"ihh! Udah! Jake mau makan ayaahh!"

Ayahnya hanya menganggukkan kepala sembari menyodorkan berbagai lauk ke piring Jake, "nanti kenalkan ayah ya orangnya seperti apa"

"ayah!!"

Tangan Ayahnya itu mengelus kepala Jake membuat Jake risih dan mencebikkan bibirnya.

Sebentar lagi, ayah akan memberitahukanmu mengenai identitasmu, Jake.

.

.

.

.

Di tengah malam yang gelap, Sunghoon mencari sesuatu di dalam ruang bawah tanahnya. Setelah mendapatkannya dia langsung menggigit ular yang masih hidup itu.

Gila.

Dia tidak pernah sehaus ini dengan darah. Ini semua karena Shim Jake.

.

.

Di sore hari, seperti biasa Sunghoon hanya menonton program yang ada di televisi. Jangan salah, di tahun ini vampire juga sudah mengikuti perkembangan zaman. Keheningan yang dinikmati Sunghoon itu harus terhenti kala tiba-tiba saja telinganya berdengung, hingga Sunghoon terjatuh dari kursinya dan berteriak kesakitan.

Kedua tangannya menutup telinganya meski hal itu sia-sia. Samar-samar dia dapat mendengar suara seseorang yang mengucapkan sesuatu.

"ugrizi mé"

Bisikan itu terdengar lirih dan sesudah itu dengungan di telinganya langsung berhenti. Meninggalkan Sunghoon yang terengah-engah dan menatap lantai kamarnya dengan mata yang sudah berubah warna menjadi merah. Bahkan gigi taringnya yang memang terlihat tajam itu makin tajam.

"plemeniti"

Menyadari itu membuat Sunghoon tertawa. Kenapa Jake memanggilnya seperti itu? Anak itu membuka apa hingga dapat memanggilnya dengan kata-kata yang dilarang oleh pihak kerajaan?

"ah sialan! aku ingin darah milik jake! aku ingin darah, darah apapun"

Setelah itu, Sunghoon langsung menuju ruang bawah tanah di dalam rumahnya yang menyediakan beberapa binatang untuk dimakannya.

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang