Selamat membaca!
.
.
.
Jake menundukkan kepalanya.
Habislah dia.
Saat dirinya dan Sunghoon saling mendekap itu, mereka terlelap sangat pulas. Hingga akhirnya ayah Jake pulang dan mereka dibangunkan oleh suara lelaki dewasa itu.
"namamu?"
"sunghoon, park sunghoon, tuan"
Jake meringis kala melihat ayahnya yang benar-benar menatap Sunghoon dengan tajam, seakan-akan menilai lelaki itu.
Tamat riwayatmu, shim jake!
"jake, kenapa kau tidur berdua dengannya?"
Jemari Jake meremat rambutnya frustasi, "kami lelah habis dari sekolah! Kami ke kamarku untuk membaca koleksi buku milikku, lalu kami terlalu lelah hingga ketiduran!"
Terlihat ayahnya itu menopang dagu dan membuat pose seolah sedang berpikir, "saling berpelukan?"
"aahh!! Ayah!!"
Jake sudah mencak-mencak sendiri dengan kaki yang menghentakkan lantai di sana membuat Sunghoon tersenyum sendiri melihat Jake yang panik.
"hei, laki-laki muda. Jika kau ingin mengambil keuntungan dari anakku, silakan pergi dari rumah ini"
"ayah!!"
Sunghoon berdeham lalu dengan berani matanya menatap mata ayah Jake hingga sang lelaki dewasa itu merinding, entah kenapa.
"anakmu lucu, tuan. bolehkah aku menyimpan rasa untuknya?"
"sunghoon!!"
Ayah Jake itu tersenyum. Nampaknya lelaki bernama Sunghoon itu pendiam, oleh karena itu tatapan matanya tajam kepadanya. Namun dia dapat melihat bahwa Sunghoon menatap ankanya dengan penuh damba.
"sunghoon, mau makan malam di rumah ini?"
"ayah?!!"
.
.
.
"iya, jake dari kecil suka menangis tidak jelas"
"kalau bukan menangis ya mengoceh tidak jelas"
"hei, sunghoon? kau tahu itu juga?"
"sejak awal, dia terus mengoceh kepadaku"
Jake menyilangkan kedua tangannya dengan alis yang mengkerut dan bibir yang tercebik. Bisa-bisanya dua lelaki di hadapannya itu membicarakannya yang jelek-jelek?!
"aku tidak seperti itu!"
"lihat sunghoon, dia berteriak lagi"
"ayah!!"
"anak kecil yang manis"
"sunghoon!!"
"aaahhh kenapa ada dua yang seperti ayah!! sunghoon jangan mengejekku!!"
Sunghoon hanya tertawa melihat Jake yang menggerutu sendiri. Dan itu tidak luput dari pandangan ayah Jake.
"sunghoon"
"ya, tuan?"
"panggil ayah saja"
Gerakan Sunghoon sedikit terhenti kala mendengar itu, dia tidak tahu bagaimana rasanya mempunyai ayah karena ayahnya ikut meninggal bersama kaumnya yang lain.