Selamat membaca!.
.
.
Netra Jake mengerjap perlahan. Ketika netranya sudah menyesuaikan cahaya yang masuk, dengan cepat dia hendak mendudukkan diri. Disitulah dirinya tersadar.
Tangannya diikat ke ranjang.
Matanya menangkap Sunghoon yang sedang duduk di samping tempat tidur dan menatapnya.
"kau! lepaskan aku!!"
Jake terus berontak, meski hal itu tidak merubah apapun kepadanya. Tak lama dia mengeluarkan air matanya. Sakit, bagaimana rasanya mengetahui orang yang kau cintai adalah orang yang kejam di kehidupanmu?
"bunuh saja aku!! Kau mau darahku bukan? ambil saja!"
Sunghoon hanya diam dan memandang Jake dengan sedih. Tidak ada lagi senyum ceria, tidak ada lagi binar mata yang indah itu, tidak ada lagi rengekan dan gerutuan dari lelaki yang dicintainya. Yang ada sekarang hanyalah dirinya yang merupakan sosok hina bagi Jake.
"aku sudah berjanji tidak akan membunuhmu"
"omong kosong! Jangan menipuku! Dasar pembunuh! Kau akan membunuhku juga nantinya!"
Helaan napas Sunghoon terdengar di sana. Tak apa, wajar jika Jake marah dengannya. Sunghoon mendekat ke arah Jake dan mengelus pipi lelaki manis itu.
"aku mencintaimu, jake. maaf baru mengucapkannya sekarang"
Mendengar itu membuat Jake menangis kencang. Itulah sebabnya dia tidak pernah mendengar ucapan cinta dari Sunghoon.
"bunuh saja aku, aku tidak perlu cintamu"
Namun yang ada Sunghoon beranjak pergi dari sana dan menutup pintu kamar yang kecil itu. Dari luar sana, Sunghoon dapat mendengar Jake yang berteriak menyumpah-serapahinya.
.
.
.
"jake, ayo makan. Buka mulutmu"
Jake menggeleng dengan keras. Meski perutnya sangat lapar, dia tidak akan pernah sudi memakan makanan dari vampire itu. Biarkan saja dia mati kelaparan.
Melihat penolakan Jake itu membuat Sunghoon menghela nafasnya.
"sudah dua hari kau tidak makan, jake"
"apa pedulimu? Apa darahku akan berubah rasa jika aku tidak makan?!"
Sunghoon hanya bisa menunduk lesu mendengar ucapan Jake, "aku akan menunggumu di sini. Sampai kau ingin makan, aku akan siap menyuapimu makanan"
"lepaskan aku! Apa kau takut denganku?!"
"aku lebih taku dengan ibuku dan dia bisa membunuhmu! Aku lebih takut kehilanganmu! Aku tidak ingin darahmu jake, aku hanya ingin kau di sampingku!"
Jake hanya bisa terdiam kala mendengar ucapan frustasi yang dikeluarkan oleh Sunghoon itu.
"apa aku ingin dilahirkan seperti ini? Tidak! aku sudah menjalani kehidupan selama ratusan tahun. Di saat aku masih kecil, ibuku membawakanku minuman untukku. Aku tak tahu itu apa, dan saat beranjak remaja barulah aku tahu bahwa aku vampire! Kau ingin tahu lebih parahnya lagi? Darah yang pertama kali kuminum adalah darah ibumu! Kau tak tahu betapa frustasinya aku kala harus mengetahui bahwa aku harus membunuhmu!"
Terlihat Sunghoon hanya diam menunduk dan Jake dapat melihat bahwa lelaki itu menangis meski dia tak ingin memperlihatkannya.
"aku sudah mengatakan ini. Lebih baik aku yang mati, daripada kau, jake"