6

1.5K 179 11
                                    


Selamat membaca!


.

.

.


"nah ini dia orangnya!"

Jake berusaha kabur kala melihat Jungwon dan Sunoo di hadapannya. Namun, tangan Sunoo terlebih dahulu menahan seragam sekolahnya. Bahkan Jake diseret untuk duduk di tempat tersembunyi di perpustakaan itu.

"kenapa kau bolos?"

"aku tidak bolos!"

"ya, katakan itu pada seseorang yang tidak masuk kelas namun ada di perpustakaan kota"

Jake hanya tersenyum tidak jelas kala mendengar sindiran dari Sunoo itu.

"aku... hanya tidak mood belajar"

"tumben?"

Mendengar pertanyaan Jungwon membuat Jake sewot sendiri, ya masa dia bilang kalau dia malu bertemu dengan Sunghoon?!

"yasudah, kau tahu tidak. kekasihmu juga tidak masuk kelas"

"sunghoon tidak masuk kelas?"

"tuh kan jungwon! Si jake ini suka dengan sunghoon! dia mengakui kalau sunghoon itu kekasihnya!"

Penjelasan Sunoo itu membuat Jake tersadar bahwa Jungwon tengah menggodanya, "hei! Bukan itu maksudku!"

"kalian berdua sedang pacaran ya di sini? Makanya kalian bolos kelas?"

Sindiran Sunoo itu membuat Jake sakit kepala, "tidak ada sunghoon di sini!!"

"ciee, ciiee, jake suka sama sunghoon"

Candaan Jungwon yang seperti anak kecil itu membuat kepala Jake makin sakit, "ish! Udahh!! Lagian emangnya kenapa kalau aku suka sama sunghoon? lagian sunghoon tampan kok cocok sama aku yang cantik"

"ih kepedean!"

Sambaran Sunoo itu membuat mereka berdua adu mulut sedangkan Jungwon sudah tertawa sembari mengeluarkan kameranya untuk memotret kedua temannya yang sedang bergelut di perpustakaan kota.

.

.

.

"hai cantik"

Bisikan di belakang lehernya itu membuat Jake berjengit kaget hingga dirinya berteriak seperti hendak dicuri.

"hei, ini aku, sunghoon"

Jake yang tengah memberika kepalan tangan ke udara itu membuka matanya dan melihat Sunghoon di hadapannya. Seketika wajah Jake memerah, karena dia mengingat mimpinya yang memalukan.

"hei, kau kenapa?"

Sunghoon ikut menyamakan langkah kakinya dengan langkah kaki Jake. Akhir-akhir ini, Jake terlihat menghindarinya. Tidak ada sapaan riang, tidak ada candaan yang tidak lucu, tidak ada lagi ocehan lelaki manis yang tidak penting itu. Namun semuanya dirindukan oleh Sunghoon.

Jake menggelengkan kepalanya, "tidak apa-apa"

"kau sakit?"

"jangan sentuh aku!"

Mendapati Jake yang mundur ke belakang bahkan lelaki manis itu berteriak kepadanya membuat Sunghoon menatapnya sedih.

"oh.. iya.. maaf ya jake, kalau begitu aku pulang, hati-hati"

Jake menggigit bawahnya kala melihat punggung lebar itu berbalik darinya. Dengan cepat Jake berlari ke arah Sunghoon dan memegang lengan lelaki itu, "maaf. bukan maksudku berteriak seperti tadi. Aku hanya—"

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang