8

1.4K 193 23
                                    




Selamat membaca!

.

.

.

"kenapa kau tidak membaca buku vampiremu lagi?"

Jake hanya melirik Sunoo yang bertanya dengannya.

"mungkin dia tak tertarik lagi"

"iya, aku tak tertarik lagi dengan buku-buku itu. sepertinya aku sudah dibodohi"

Membenarkan perkataan Jungwoon membuat kedua sahabatnya ribut sendiri, akhirnya temanku sadar, akhirnya! Mari kita baca novel saja!

Itulah yang diucapkan olah kedua sahabatnya. Hingga seseorang datang dan mengecup pucuk kepala Jake. Membuat Sunoo dan Jungwon ricuh sendiri dan Jake yang wajahnya memerah.

"ya! sunghoon! jangan cium-cium sembarangan!"

"oh, kalau nanti boleh?"

"bukan begitu!"

Jake mencubit pinggang Sunghoon hingga empunya kesakitan. Sedangkan Sunoo dan Jungwon sudah menyoraki kedua orang itu. Mereka berdua seperti melihat roman picisan saja.

"hei, boleh pinjam sahabat kalian?"

"ambil saja!"

"kami muak dengannya!"

"hei?! Jahat sekali kalian, aku sumpahi rantai sepeda kalian lepas!"

Sebelum terjadi keributan di sana, Sunghoon sudah menarik Jake untuk bergegas pergi dari sana.

.

.

.

Jake menatap bangunan besar yang cocok dijadikan rumah satu keluarga itu, "kau.. tinggal di sini?"

"ya"

Sunghoon membuka gerbang pintu rumahnya dan mempersilakan Jake masuk. Keduanya berjalan beriringan melewati taman yang rimbun di sana.

"bukankah ini terlalu dingin? Apa kau tidak kesepian?"

Rentetan pertanyaan dari Jake itu membuat Sunghoon tersenyum, "tidak, aku suka dingin. Sedikit kesepian, makanya aku mengajakmu ke sini"

Wajah Jake kembali memerah kala mendengar ucapan Sunghoon, padahal bukan apa-apa, kenapa dia mesti malu sih?

"silakan masuk di rumahku"

Satu kata menggambarkan tempat tinggal Sunghoon. Sepi. Sepi sekali. Hingga rasanya tidak ada tanda-tanda kehidupan di sana.

"kau tinggal sendirian?"

"ya. ibuku ada di kota lain, bekerja di sana"

"oh... woah! Coklat!!"

Jake mengambil coklat yang tersedia di meja makan, karena coklat adalah salah satu makanan mahal saat ini.

"ambil saja, semaumu jake"

"oh ya? boleh?"

"satu coklat satu ciuman, bagaimana?"

Terlihat Jake mencebikkan bibirnya dan malu-malu mengangguk.

.

.

.

Suara desahan terdengar dari rumah besar itu. Terlihat Sunghoon tengah menahan tubuh Jake agar tak terjatuh dari pegangannya, karena saat ini mereka tengah berciuman dengan kaki Jake yang melingkari pinggang Sunghoon.

"hmhh!!"

Jake meringis kesakitan kala Sunghoon kembali menggigit bibirnya terlalu keras, bahkan Jake dapat merasakan darahnya sendiri di ciuman itu. Bukannya berhenti, yang ada Sunghoon makin menyesap bibirnya yang membuat Jake sedikit memberontak di pelukan Sunghoon itu.

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang