~DA~ Adzan Subuh

331 29 21
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

🍃

"Bisa bangun sendiri kan?" Tanya Adnan.

Zahra yang mendengar nya pun mendengus kesal, ia pun mulai bangun dan berdiri sejajar dengan Adnan.

"Kamu ini siapa sih? Di suruh awas bukanya minggir malah bikin kita jatuh!" Ucap Zahra sambil mendengus kesal ke Adnan.

Sedangkan Adnan ia hanya terdiam mendengar makian Zahra kepada dirinya.

Adnan bukanya merasa marah dengan apa yang di katakan Zahra barusan akan tetapi diam-diam ia malah tersenyum dengan sikap Zahra yang menurut dia sangat lucu.

"Ning Zahra gak kenapa-kenapa?" Tanya Ziah.

"Gak kok, gak kenapa-kenapa. Ayo Ziah! Kita pulang sekarang."

Zahra pun meraih sepedanya dan memilih berjalan kaki sambil mendorong sepeda, ia pun sempat memberikan tatapan sinis ke Adnan.

Ziah pun mulai mengikuti Zahra dari belakang.

Sedangkan Adnan ia melihat kepergian mereka berdua yang mulai menjauh, ia pun lagi-lagi tersenyum dengan sikap Zahra kepada dirinya tadi.

"Cantik-cantik kok galak." Ucap Adnan sambil terkekeh di akhir kalimat.

Ia pun kembali meraih karung yang berisi gabah dan mulai pergi menuju pesantren.

"Isshh... Siapa sih dia? Bikin kesel aja." Ucap Zahra merasa kesal dengan kejadian tadi.

"Aku juga gak tau Ning, tapi kalau di perhatiin dia ganteng juga yah." Ucap Ziah mengingat-ingat wajah Adnan sambil tersenyum.

Zahra pun menghentikan langkahnya saat mendengar perkataan Ziah barusan.

"Apa kata kamu? Ganteng? Orang nyebelin kayak dia kok di bilang ganteng." Ucap Zahra sambil melipat kan tangan nya di depan dada.

"Jangan galak-galak Ning, nanti malah jodoh." Ucap Ziah menggoda.

Zahra mendengar perkataan Ziah barusan memutar bola matanya malas.

"Awas yah! Nanti saya jodohin kamu dengan Mas Ali." Ucap Zahra dan mulai melangkah kan kakinya kembali sambil mendorong sepeda.

Ziah yang mendengar nya pun membulatkan mata dan langsung menghampiri Zahra.

"Jangan dong Ning, Ziah gak mau kalau berjodoh dengan Mas Ali nanti mau di kasih makan apa?"

Diary Adnan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang