~DA~ Goresan pena

327 24 43
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

🍃

"Ya Allah Ning, maafin Ziah yah!
Ziah bener-bener gak sengaja." Ucap Ziah meminta maaf, sedangkan Zahra ia masih terpaku sambil melihat ke arah pakaiannya yang sudah basah kuyup.

Adnan hanya tersenyum melihat musibah yang di alami Zahra barusan, ia pun kembali fokus memperbaiki pintu rumah.

"Maafin aja Ning, kasihan masa calon istriku di diemin gitu." Ucap Ali yang seketika membuat Ziah menatap tajam ke arah nya.

Tanpa pikir panjang Ziah pun langsung mengambil selang air dan menyirami nya ke arah Ali.

"Nih, makan tuh calon istri!!"

Zahra pun menghembuskan nafas panjang melihat sikap Ziah dan juga Ali, setiap mereka bertemu pasti ada hal yang tidak terduga.

Tanpa pikir panjang Zahra pun langsung meninggalkan mereka semua.

Ziah pun teralihkan pandangan nya ke arah Zahra yang mulai menjauh darinya, ia pun melempar selang air secara asal dan langsung pergi menghampiri Zahra.

"Ning Zahra, tunggu!!" Ucap Ziah setengah berteriak.

Sedangkan Ali ia terpaku melihat bajunya basah kuyup atas perbuatan Ziah barusan.

"Gimana? Nyesel ikut saya?" Ucap Adnan sambil terkekeh di akhir kalimat.

"Tega lu Nan, tidak setia kawin!!"

"Kawan Li."

"Bodo amat pokoknya gitu."

*****

Dengan keadaan pakaian yang masih basah kuyup Zahra mulai melangkah kan kakinya memasuki ndalem.

"Zahra..."

"Iya Umma." Jawab Zahra sambil menghampiri Umma nya yang sedang duduk di sofa.

Umma Hanum pun menganga melihat anak bungsunya itu dengan keadaan basah kuyup.

"Baju kamu kok basah kuyup begini? Kamu abis main di sungai?"

Zahra pun menghembuskan nafas panjang mendengar perkataan Umma nya barusan.

"Aku bukan anak kecil lagi Umma, gak mungkin kalau aku main di sungai."

"Dulu waktu kamu masih kecil kamu yang paling semangat main ke sungai bareng dengan kedua Mas mu."

Diary Adnan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang