📍Spin off "Cinta itu Fitrah"
⚠️ Baca dulu "Cinta itu Fitrah" biar tau alur dan konflik di dalam cerita nya.
"Adnan Ghaffi Al-Fariq" seorang pria dari keluarga sederhana yang diharapkan kedua orang tua nya untuk menjadi seorang ustad muda, dengan ke...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
بِسْمِاللّهِالرَّحْمَنِالرَّحِيْمِ
🍃
Saat ini Adnan sedang menggoeskan sepeda sambil menikmati pemandangan sawah di kanan kiri nya, ia pun menghentikan laju sepedanya dan melihat beberapa santri yang sedang fokus menanam padi di sawah.
Adnan pun tersenyum melihatnya dan ia kembali menggoeskan sepeda untuk pergi menuju pesantren Darussalam.
Setelah hari kelulusan nya Adnan terpilih untuk mengabdi dan menjadi seorang Ustad di pondok pesantren Darussalam.
Sudah berbulan-bulan ia mengabdi di pesantren tapi suasana terasa sepi karena ketiga sahabat nya telah mempunyai jalan nya masing-masing untuk meraih cita-cita.
Bilal meneruskan kuliah di Jogja dan mengambil fakultas kedokteran, Farhan meneruskan kuliah di Bandung dan mengambil fakultas Hukum, sedangkan Ali ia kembali ke Jakarta dan meneruskan bisnis-bisnis kedua orang tuanya.
Adnan pun telah masuk kedalam pesantren dan menghentikan laju sepeda nya, ia melihat di sekeliling area para santri sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
Adnan pun tersenyum melihatnya dan mulai melangkah kan kakinya menuju Asrama.
"Assalamualaikum,Ustad Adnan." Ucap salah satu santriwan dari arah belakang.
Adnan pun mulai menoleh ke arah nya.
"Waalaikum salam..." Jawab Adnan.
"Ustad Adnan di panggil sama Abah Hamid, beliau meminta Ustad Adnan untuk pergi ke ndalem." Ucap santri tersebut dengan sopan.
"Owh iya, nanti saya kesana."
"Yaudah Ustad saya permisi dulu, Assalamualaikum." Ucap santri tersebut dan mulai pergi meninggalkan Adnan.
"Waalaikum salam." Jawab Adnan sambil melihat kepergian nya, ia pun menghembuskan nafas panjang dan mulai melangkah kan kakinya menuju ndalem.
*****
"Imran, Abah sudah memilih santri yang akan mendapatkan beasiswa untuk menuntut ilmu di Kairo (Mesir), kamu sudah memberitahu Buya Rasyid untuk mendatakan santri yang akan pergi ke Kairo?" Ucap Abah Hamid kepada keponakan nya yang bernama Imran.
"Sudah Abah, Buya sudah membahas ini kepada kenalan nya yang berada di Kairo dan juga Imran sudah memberitahu Hanif bahwa ada santri dari pondok pesantren Darussalam yang akan pergi menuntut ilmu di sana."
