~DA~ Berita Duka

282 22 26
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

🍃

Zahra pun menutup mulutnya dan merasa tidak yakin dengan musibah yang ia alami barusan.

"Ee_maaf." Ucap Zahra meminta maaf ke Adnan.

Sedangkan Adnan ia hanya menghembuskan nafas panjang dan mengusap krim kue yang berada di wajahnya.

Adnan pun menghiraukan perkataan Zahra barusan dan lebih memilih untuk pergi meninggalkan nya.

Zahra pun mulai merasa kesal dengan sikap Adnan yang malah pergi meninggalkan nya di tambah ia melihat kue buatannya telah rusak.

"Dasar!! Bukanya di maafin malah pergi gitu aja, untung Zahra yang minta maaf duluan padahal dia yang ngerusakin kue buatan Zahra."

Adnan terhentikan langkah nya saat mendengar umpatan Zahra kepada dirinya barusan.

Ntah kenapa Adnan masih merasa kesal dengan ucapan Bian yang ada niatan untuk mengajak Zahra Ta'aruf akan tetapi ia malah ekspresi kan kekesalan nya kepada Zahra.

Adnan pun menghembuskan nafas panjang dan membalikkan tubuhnya kembali menghampiri Zahra.

"Maaf kan saya."

Zahra mendengar perkataan Adnan barusan memutar bola matanya malas.

"Emang seharusnya gitu, kamu yang minta maaf duluan bukan Zahra."

Adnan hanya terdiam mendengar umpatan Zahra kepada dirinya, ntah kenapa ia malah tersenyum dengan sikap Zahra barusan.

"Gimana ini? Udah capek-capek bikin tapi malah rusak." Ucap Zahra merasa sedih sambil memandangi kue buatannya.

"Bahan-bahan kue nya masih ada? Kalau masih ada biar saya bikin kue nya kembali."

Zahra pun menautkan alis mendengar perkataan Adnan barusan.

"Emang kamu bisa?" Tanya Zahra dan dibalas anggukan kepala oleh Adnan.

"Yaudah nanti bikin kuenya di dapur asrama santriwan aja, di sana sudah ada alat-alatnya dan nanti bahan-bahan kue nya Zahra kasih melalui Ustad Malik."

Adnan pun mengangguk paham mendengar perkataan Zahra barusan.

"Kalau gitu saya permisi dulu, Assalamualaikum." Ucap Adnan dan mulai pergi meninggalkan Zahra.

Diary Adnan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang