~DA~ Ta'aruf

351 26 75
                                        

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

🍃


Adnan pun menutup buku Diary nya dan kembali memandang bulan dan bintang yang sangat indah.

Ntah kenapa Adnan teringat dengan keluarga nya di Jogja.
Bagaimana kabar mereka sekarang? Dan bagaimana dengan kabar bapaknya yang Sedang sakit? Adnan pun menghembuskan nafas panjang, semoga keluarga nya baik-baik saja.

"Adnan!!" Ucap seseorang dari belakang sambil menepuk pundak Adnan.

Tentu saja Adnan terkejut dengan kehadiran Ali secara tiba-tiba.

"Ciee, kaget yah? Lu ngapain di sini sendirian?" tanya Ali dan duduk bersebelahan dengan Adnan.

"Cari angin."

"Angin lu cari, cari pacar dong biar gak jomblo terus."

Adnan hanya terkekeh mendengar perkataan Ali barusan.

"Bilal sama Farhan dimana?" Tanya Adnan.

"Gak tau tuh dikamar gak ada, makanya gue dateng ke sini."
Jawab Ali sambil membuka bungkus rokok dan mengambil isinya.

"Mau?" Ucap Ali menawarkan rokok dan dibalas gelengan kepala oleh Adnan.

"Bagus-bagus, jangan nakal kayak gue apalagi gue dulu sempat ikut pergaulan bebas."

"Kok bisa?" Tanya Adnan.

"Gue emang anak satu-satunya dan gue selalu dapat fasilitas apa aja dari orang tua gue. Tapi yang di sayangkan dari kecil orang tua gue sibuk dengan bisnisnya masing-masing dan gak ada waktu bareng sama gue. Semenjak dari itu gue jadi liar dan ngerasa bebas buat ngelakuin apa aja, sampai-sampai gue sering ikut ke klub dan hampir aja gue pakai obat-obatan terlarang."

Ali pun menghentikan cerita nya sejenak dan mengisap batang rokok yang berada di tangan nya.

"Semenjak orang tua gue tau kalau gue salah dalam hal pergaulan di situlah fasilitas yang gue punya disita sama bokap gue, awalnya gue sih terima dan ngaku salah tapi yang gue gak terima bokap dan nyokap gue nyuruh untuk mondok. Di situlah gue sering berdebat dengan orang tua gue dan akhirnya gue memilih kabur dari rumah dan ketemu sama cewek gue, lu mau tau apa yang di lakuin cewek gue waktu itu?" Ucap Ali dan di balas anggukan kepala oleh Adnan.

"Cewek gue selingkuh sama sahabat gue sendiri, Gila gak tuh Nan!? Di situ emosi gue udah gak bisa ketahan. Gue hajar sahabat gue itu tapi sayang urusan makin panjang karena cewek gue malah ngelaporin gue ke polisi, gila emang tuh cewek!!"

Diary Adnan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang