Berpindah tempat tinggal

1.6K 31 0
                                    

TOLONG BERI DUKUNGAN DAN IKUTI AGAR PENULIS SEMAKIN BERSEMANGAT

#MAAF JIKA KOSAKATA DAN ALURNYA MASIH BERANTAKAN
******************!!!*******************

Bangun dengan tubuh telanjang hanya di tutupi oleh selimut. Rambut acak-acakan, aroma tubuh tidak sedap, pegal-pegal, anemia, lelah, masih mengantuk. Begitulah keadaan ku sekarang, jangan khawatir Satria dan Bagas sudah tidak ada di dalam kamar mungkin mereka sudah pergi setelah memperkosa ku. Haruskah ku laporkan mereka pada polisi? Hehe itu sama saja bunuh diri, tidak ada bukti yang bisa menjerat mereka ke jeruji sel. Sial.

"Sialan. Mereka pergi begitu saja"

Aku harus membersihkan sisa-sisa cairan mereka dari tubuh ku meski vagina ku masih sakit, meski kaki ku gemetar melangkah ke kamar mandi, meski sulit untuk berjalan aku harus membersihkan semua tapi apa itu benar-benar membersikan semuanya? Tentu tidak di luar terlihat bersih namun didalam sangat kotor.

Pagi-pagi begini waktu ku untuk sarapan walau sederhana itu tetap jadi menu mewah, mie instan ditambah nasi ಥ_ಥ tak apa hanya sampai hari Sabtu saja hari Minggu makan nasi goreng dengan toping mie goreng  ꈍᴗꈍ setidaknya nasi goreng mengandung banyak bumbu dibandingkan mie instan ◠‿◕

"Sudah bangun? Ayo sarapan" Jantung ku hampir melompat melihat Satria sedang mencuci piring dan Bagas sibuk meletakkan makanan di meja.

Mungkin mata ku sudah rabun ಡ ͜ ʖ ಡ ini tidak benar kan? Mungkin ini mimpi dua CEO sedang menyiapkan sarapan untuk ku.

"Ini seperti di komik. Tidak tidak jangan lupa mereka sudah melecehkan mu Vynera" Dengan cepat menyadarkan diri dengan memukul agak keras kepala ku.

Oh iya sampai lupa memperkenalkan diri sendiri karena hanya fokus membahas Satria dan Bagas. Hallo nama ku Vynera, bekerja sebagai karyawan di perusahaan kosmetik, tinggal di rumah sewa, punya saudara dan orang tua tapi mereka tidak peduli pada ku di   ・ั﹏・ั

Warna rambut : coklat kemerahan (bergelombang)
Mata : agak sipit
Tinggi : 165
Berat badan : 37kg
Zodiak : aries
Paras wajah : cantik (menurut ku ≧▽≦)
Warna kulit : putih (menurut ku ≧▽≦)

Hidup sederhana menghemat setiap hari untuk bayar sewa, makan dan transportasi. Punya teman tapi jauh, emmh nasib oh nasib.

"Kenapa hanya diam nanti makanannya dingin" Ucap Bagas lagi.

"Wah hebat sekali, dalam satu malam ini sudah menjadi rumah kalian. Urat malu CEO seperti kalian tidak ada ya? Santainya kalian memakai dapur seorang gadis yang telah kalian lecehkan dasar sikopat, maniak sex, hypersex" Sudah tidak bisa direm lagi, kata-kata kotor tidak cukup untuk mewakili mereka. Padahal baru saja aku mandi air dingin tetapi saat melihat mereka aku jadi panas lagi.

"Hehehe galak sekali calon istri ku" Satria terkekeh geli melihat tingkah dan ucapan ku, mereka benar-benar tidak punya malu.

"Jangan katakan itu! Tinggalkan rumah ku sekarang juga!!!" Berteriak dengan amarah.

"Lebih tepatnya ini rumah kita, aku sudah membelinya" Gila. Gila mereka sangat gila, kemana aku harus pergi.

"Kalian" Aku jatuh terduduk di lantai, tak percaya dengan ucapan Satria. Dengan situasi ini siapa yang tidak menangis.

Mereka tidak peduli dengan kondisi ku, mereka hanya khawatir jika sarapan nya dingin. Bagas datang menggendong ku ala bridal style ke meja makan.

"Lepas! Aku tidak mau. Cepat turunkan aku"

"Jika kau tidak ingin makan biarkan aku yang makan" Dasar konyol, makan lah sepuas hati mu.

Bagas tidak membiarkan ku tenang sedikit saja, dia memangku untuk memaksa ku makan bersamanya. Dia bahkan menyuapi ku seperti anak kecil.

"Calon istri ku bagaimana rasa masakan calon suami mu?" Tanya Satria, muncul tiba-tiba di samping ku.

Muaaach...
Kecupan ringan di bibir ku.

"Lumayan" Satria menyeka bibir ku sambil tersenyum puas.

"Apa masih sakit? Katakan pada calon suami mu" Diam! Dasar sikopat, tentu saja masih sakit semalaman disiksa oleh kalian berdua secara bergantian.

Aku enggan berkomentar, melihat wajah mereka saja perut ku jadi mual. Entah berapa banyak cairan nafsu mereka yang tertelan, dinding tenggorokan ku seperti banyak cairan kental sama seperti jika sedang batuk berdahak ada yang mengganjal, rasanya ingin minum air 10 liter.

"Biarkan aku melihatnya" Aku harus mengganti kebiasaan ku memakai daster  itu membuat mereka lebih mudah melecehkan ku.

"Apa yang kau lakukan?!" Satria menaikan daster yang ku kenakan dan menarik turun celana dalam ku.

"Masih merah, pasti masih sakit"

Masih pagi sudah bernafsu, memang beda ya sikopat sex seperti mereka. Satria membuka bibir vagina ku kemudian apalagi ya di jilat dengan hati-hati.

"Eem eem eeemm jangan lagi emm" Aku tidak berani mengeluarkan suara ah atau aaaah pasti akan terjadi cerita seorang gadis diperkosa di meja makan oleh 2 pria di rumahnya sendiri. Sial.

Jilatannya semakin dipercepat dan menjadi kasar.

"Eem eem eeemm em" Desah ku sambil menjambak rambut Satria berharap dia akan berhenti.

"Cukup! Jangan goda dia lagi" Perintah Bagas.

Akhirnya dia mengakhiri pelecehannya uuuh sedikit bernafas lega.

"Akan ku bereskan barang mu. Calon istri ku" Satria berlalu dari hadapan kami, dia pergi ke kamar ku dengan semangat sambil menjilat bibir nya sendiri.

"Tunggu!!! Apa yang kau katakan tunggu dulu!" Bagas sikopat ini tidak membiarkan ku pergi ತ_ತ dia menahan dalam pangkuannya dan memaksa ku menghabiskan makanan yang ada di piring.

"Sebentar lagi sopir akan datang, ayo minum dulu" Dia memperlakukan ku seperti boneka ಥ‿ಥ

"Tidak!!!"

"Kau mau minum dari mulut ku" Ucapnya meledek.

Tidak. Aku tidak ingin itu terjadi, lebih aman jika aku minum sendiri saja. Dia fikir aku bodoh, pasti ada adegan mesum yang akan dia lakukan pada ku nanti.

Ring ring ring
Telpon nya berbunyi ada panggilan masuk.

( ̄ヘ ̄;) dia mengangkat telpon tapi tidak bicara lalu menutup telponnya, dasar aneh.

"Sudah datang" Ucap dia ke Satria yang sedang menarik sebuah koper, aku semakin bingung saat Satria berlalu tanpa mengatakan apa-apa.

"Koper ku. Itu koper ku, mau dibawa kemana. Tunggu!!! Kau mencuri barang ku? Aku bilang tunggu!"

"Kita juga akan pergi" Dengan entengnya Bagas menggendong ku ala bridal style dengan satu tangan, begitu ringannya kah aku bagi nya ŏ﹏ŏ

"Pergi kemana? Rumah ku, bagaimana? Tunggu! Jelaskan pada ku. Turunkan aku! Aku tidak mau pergi, turunkan aku!!!" Dasar berandal mau pergi kemana mereka membawa ku.

#KEMANA Vynera DIBAWA PERGI?
TUNGGU SAJA KELANJUTAN NYA SAMPAI PENULIS KEMBALI UPDATE

2 Suami CeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang