Sentuhan rindu

533 8 1
                                    

TERKHUSUS YANG SELALU SETIA MEMBACA DAN MENUNGGU PENULIS KEMBALI UPDATE HINGGA SAAT INI, DARI LUBUK HATI YANG PALING DALAM PENULIS BERUCAP TERIMAKASIH SANGAT SANGAT. TERUTAMA YANG MEMBERI VOTE, MEMBERI KOMENTAR SERTA MENYIMPAN KARYA PENULIS DI LIST. LOPE LOPE BUAT KALIAN 💓💖💞

#PENULIS MASIH MENUNGGU DUKUNGAN PARA PEMBACA😘
°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^°^

Sudah larut tapi dua maniak belum juga angkat kaki.

"Sudah larut, pulanglah! Beberapa hari ini sudah merepotkan tuan. Jika sudah membaik saya akan kembali bekerja, pasti pekerjaan di kantor menumpuk" Katakan iya! Biarkan tubuh ini beristirahat dengan baik.

"Kau adalah karyawan pertama, berani memerintah atasan" Ei bukan begitu bos Bagas.

"Nona benar tuan, banyak berkas yang harus ditandatangani juga rapat yang tertunda dengan klien" Jelas sekertaris dua maniak. Bukan Yarysha, dia sudah pulang beberapa jam yang lalu. Sekertarisnya pria bukan wanita.

"Hal sekecil seperti itu tidak bisa kau selesaikan sendiri? Untuk apa kau di gaji" Jangan marah tuan Bagas! Ini hanya masalah kecil saja ಡ⁠ ͜⁠ ⁠ʖ⁠ ⁠ಡ

"Kontrak akan batal jika tuan tidak hadir"

"Bisnis tuan lebih penting, tidak bisa mengabaikannya begitu saja" Bujuk ku.

"Pergilah! Ada aku yang menjaga istri ku" Dasar mesum, fikiran mu itu sudah bisa ditebak.

"Mana bisa begitu, tuan juga harus hadir. Saya bisa menjaga diri" Jika kau tetap disini ruang rawat akan berubah menjadi hotel honeymoon ಠಿ⁠_⁠ಠಿ

"Istri ku, kau kejam sekali"

"Jangan khawatir! Besok pagi sekali baru pergi ke kantor" Ya ampun tuan Bagas kenapa tidak pergi sekarang saja.

Tidak ada yang bisa dikatakan lagi hanya bisa melakukan perintah boss, sekertaris dua maniak pulang menyiapkan dokumen kontrak.

Oh ya ngomong-ngomong dari tadi aku ingin buang air kecil rasanya kantung kemih ku penuh, apa ini efek dari cairan infus ≧⁠▽⁠≦ yang benar saja.

"Tuan bisakah mengantarkan ku ke kamar mandi" Siapa saja yang bersedia.

Ini hal yang mereka sukai dan dinantikan. Jika bisa sendiri tak mungkin minta bantuan mereka, sial. Bagas menggendong ku ala bridal style sementara Satria mendorong infus stand.

"Kaki ku masih normal untuk berjalan, turunkan aku!" Mereka terlalu berlebih-lebihan ಠ⁠ ⁠ل͟⁠ ⁠ಠ

Suatu keajaiban jika mereka mendengar kata ku.

Sesampainya di kamar mandi, apa? Memangnya apa yang terjadi? Ada adegan mesum tak apa kan? •⁠‿⁠• sudah lama juga tidak merasakan sentuhan intim upsss terlalu berterus terang fikirkan ku ini ◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍

Bagas menurunkan celana ku ya agar bisa duduk di...kalau bahasa cool nya water closet alias jamban. Meski sudah saling melihat dan merasakan setiap bagian area sensitif tapi tetap saja malu serta canggung, hanya berlaku bagi ku tidak untuk dua maniak.

"Bisakah kalian keluar dulu?!"

"Kenapa istri ku? Kau malu pada suami mu?" Bukan malu hanya saja takut kalian akan memperkosa ku lagi.

Lupakan! Sudah diujung tak tertahan lagi ku keluarkan semua urin secara perlahan, yang pernah rasa menahan air seni selama berjam-jam pasti tau rasanya ketika mengeluarkannya tak perlu tenaga besar hanya berkuat sedikit saja maka keluar seperti air dari selang mengalir tanpa hambatan. Benar-benar lega jika sudah keluar semua biasanya mimik wajah jadi buktinya.

Masalah utamanya sekarang adalah membasuh area sensitif takutnya tidak sengaja pergelangan tangan terkena air, atau sebaiknya tidak perlu dicuci?

"Kenapa belum berdiri?"

"Tidak apa" Terpaksa pakai tissue.

"Biarkan aku melapnya untuk mu istri ku" Sial. Dasar otak mesum.

Dengan paksaan Satria menuntun untuk berdiri, dia merendah lalu menaikan baju ku sehingga nampak lah bagian paling di sukai oleh dua maniak.

"Apa yang kau lakukan?!"

Tanpa menjawab dilapnya bagian sensitif ku dengan hati-hati.

"Ah" Desah ku singkat saat merasakan benda lunak berair menyentuh bagian luar Miss v, menunduk melihat apa yang dia lakukan ternyata ini niatnya menawarkan bantuan.

"Berhenti! Ini di rumah sakit nanti ada yang melihat"

"Tidak ada yang bisa masuk tanpa ijin, ini kamar VIP" Orang kaya ಡ⁠ ͜⁠ ⁠ʖ⁠ ⁠ಡ ruang rawat harus VIP juga. Siapa yang bilang begitu? Bagas tentunya, jika kalian mengikuti dan mengingat alur kisah ini maka tidak akan bingung lagi siapa itu berkata pada saat 3 makhluk hidup seperti kami mengobrol.

Dia menjilat seluruh bagian Miss v ku tanpa rasa jijik, sensasi geli serta nikmat menyatu bersama menciptakan perasaan kacau antara menolak dan menikmati tindakan vulgar ini. Di jilatnya terus menerus dengan lembut sampai ke bagian klitoris serta lubang tempat kenikmatan yang sesungguhnya juga tidak ketinggalan dilahap oleh Satria.

"EmH em ah sudah cukup!" Mulut memang begitu tapi tubuh tidak pernah berbohong aku ingin lebih lama lagi.

Hanya memegang kepalanya tidak bisa menjambak rambutnya.

Bagas tidak ingin kalah melihat adiknya yang lebih muda 3 tahun dari dia tapi sangat profesional membuat nyaman wanita. Dia membuka semua kancing baju serta bra ku, menyusu dengan agresif dan kasar. Tidak tau bagaimana menjelaskannya, dibawah rasanya enak sedangkan diatas sakit.

"Berhenti! Tolong berhenti!!"

"Aah" Sakit ketika Satria memasukan dua jarinya ke dalam Miss v ku sambil di kocok cepat.

Bagas tak mau ketinggalan dia menarik-narik puting payudara ku mengunakan bibirnya.

"Emmmh" Menutupi mulut dengan tangan, tidak berani mendesah keras takut ada yang mendengar.

"Tubuh selalu berkata jujur istri ku"

Ya ku akui itu, vagina mulai basah mengeluarkan cairan bening tanda sudah keenakan. Satria mengeluarkan jarinya dia membersihkan cairan ku dengan hisapan mulutnya.

"Kenapa tidak jijik? Itu kotor, apa rasanya enak?" Dengan berani bertanya namun hanya senyuman ku dapatkan sebagai jawaban.

"Airnya tidak akan keluar" Lanjut ke Bagas.

"Tidak apa-apa aku tetap menyukainya"

Sepertinya tubuh ini telah membuat dua maniak kecanduan, mereka terus ingin menikmatinya tanpa peduli tempat dan waktu, seperti wadah pemuas nafsu mereka harus siap saat dibutuhkan.

Bagas menyingkirkan tangan ku dari mulut dan beralih mencium bibir ku serta melumatnya melakukan French Kiss sambil meremas kedua payudara ku tanpa henti. Nafsu kedua orang ini terasa semakin meningkat tapi masih bisa mengontrol, ada baiknya juga sakit begini jika tidak mereka pasti sudah menyiksa ku habis-habisan sama seperti saat mereka datang menyerobot tanpa di undang ke rumah ku, sudah ditolong malah menodong ^⁠_⁠^ dasar manusia ××××

"Emmmh em emmM" Mendesah pelan dari balik bungkaman mulut Bagas.

Di bawah sana Satria kembali menjilat-jilat vagina ku sesekali mengapit bagian klitorisnya dengan agak kasar.

WAW...MEREKA MELAKUKAN ADEGAN MEMACU NAFSU PEMBACA, SETIDAKNYA LIHAT TEMPAT LAH! LAKUKAN DI RUMAH SAJA.

#BAB SELANJUTNYA AKAN TERKUAK SIAPA YANG MENCELAKAI MEREKA JUGA PERJANJIAN ANTARA Chiara dan Vynera AKAN DIBAHAS.

SEMOGA MASIH SABAR MENUNGGU DAN TIDAK BOSAN😉





2 Suami CeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang