Kenikmatan bagi 2 pria dewasa

5.1K 39 2
                                    

BERI DUKUNGAN AGAR PENULIS SERING UPDATE

#MAAF JIKA KOSAKATA DAN ALURNYA MASIH BERANTAKAN
***************************************

Hawa dingin membekukan tubuh, belum pernah ku rasakan sensasi yang mengguncang jantung seperti ini. Sekarang ada dua pria tampan di hadapan ku dengan otot perutnya seperti roti yang baru di keluarkan dari panggangan di basahi oleh keringat nafsu, mungkin karena efek obatnya terlalu kuat sampai-sampai mereka tak bisa menahan diri untuk tidak melakukan apa-apa.

"Jangan mendekat!" Pintah ku tapi tidak di hiraukan mereka. Satria menggapai tangan ku, dia memeluk dengan lembut.

"Jadi lah milik ku, aku tidak akan mengecewakan mu" Dia berbisik di dekat telinga ku. Berusaha melawan tapi tak bisa.

"Aku tidak mau"

Tatapan nya menjadi menakutkan dia melumat bibir ku dengan kasar. Lidahnya terus bermain namun aku tidak berani membalas ciumannya yang bruntal saking dia menikmati sampai-sampai bernafas pun susah. Mencoba untuk mencari titik lemahnya tapi sepertinya dia tidak punya itu aaa...apa yang harus dilakukan? Apa hanya diam saja sambil menyaksikan mereka melecehkan ku? Bagas tidak tinggal diam dia berdiri di belakang dan mulai mencium punggung ku di jelajahi semua.

"Emmm" Badan ku bergetar.

Kancing bra ku di buka oleh Bagas dia meremas payudara ku dari belakang sambil mencium punggung ku, dia menurunkan tali bra ku perlahan dan akhirnya jatuh ke lantai. Sentuhan mereka tidak bisa tertahan lagi dengan dorongan kuat akhirnya bisa melepaskan ciuman Satria.

"Aku mohon jangan lakukan ini, jika kalian mau lakukan dengan gadis penghibur mereka bisa memuaskan kalian. Aku tidak tahu bagaimana caranya" Dengan mata berkaca-kaca memohon berharap mereka menghentikan semua ini

"Ekspresi wajah mu yang seperti ini membuat ku semakin ingin cepat memiliki mu"

Baju yang tadi sebagai penutup di tarik Bagas ke bawah sampai keluar dari badan, kini aku benar-benar telanjang hanya sebisa mungkin menutupi tubuh ini dengan tangan.

"Tubuh mu sangat wangi"

"Jangan mendekat! Ini perintah" Ucap ku dengan tegas pada Satria.

"Tidak ada yang berani melarang ku"

Satria datang mencium bibir ku dia ingin memasukkan lidahnya tapi ku tahan dengan menggigit lidahnya yang sudah sebagian masuk. Tentu dia tidak senang dengan kasar dia meremas payudara ku.

"Aaahhh" Kesempatan dia meloloskan lidahnya.

Sangat profesional memainkan lidahnya ciumannya sangat mendominasi.

"Cukup!" Mendorong mereka menjauh, dengan cepat menarik selimut di tempat tidur untuk menutupi tubuh ku.

Bagas melihat adegan itu membuat dia semakin bergairah apa lagi efek obat perangsang belum hilang malah tubuh nya bertambah panas yang mengakibatkan ada tonjolan besar yang terlihat jelas dibandingkan tadi. Satria tidak tahan lagi dia membuka baju sepenuhnya terlihatlah dada berototnya berkeringat.

"Apa yang kau lakukan? Berhenti di situ!" Kata ku dengan tegas.

Bagas tidak mendengarkan semakin dekat semakin tubuh ku bergetar ketakutan seperti melihat hantu. Berbalik dan hendak lari ke kamar mandi namun sebelum itu terjadi Bagas menarik selimut ku sehingga aku terjatuh di atas kasur dengan keadaan telanjang.

"Aah" Itu cukup sakit karena terpental di kasur.

Bagas naik ke kasur hendak menindih tapi cepat-cepat aku bergerak mundur, saking fokusnya dengan Bagas aku lupa masih ada Satria dia menahan tubuh ku yang setengah duduk, sangat terkejut karena ada benda keras dan besar menyentuh belakang ku, langsung tersadar kalau itu milik Satria dengan segera memperbaiki posisi menjadi duduk sempurna, tidak berani melihat nya kebelakang dan tetap waspada pada Bagas. Saat Bagas memulai membuka celana nya segera ku alihkan padangan, Satria yang sudah sigap dia mengangkat dagu ku lalu mencium dengan kasar bibir yang sudah merah ini dan sedikit bengkak. Akibatnya nafas ku terengah-engah saat melepas dengan paksa ciuman nya.

Cleeppp...

Apa ini? Aku tidak sempat membuka mata, benda besar dan keras masuk ke dalam mulut ku, dengan berat perlahan membuka mata untuk memastikan benda apa itu. Betapa terkejutnya saat melihat benda keras itu adalah penis Bagas, dia mengambil kesempatan saat mulut ku terbuka dan tidak sadar menoleh ke dia untuk mengatur nafas.

"Eemmm eemmm" Mencoba memberontak, dengan kuat mendorong pahanya berharap penisnya keluar dari mulut ku tapi itu sia-sia.

"Sangat lembut dan hangat" Dia memaju mundur kan penis nya dengan pelan.

"Eemmm" Suara desahan ini bukan lah karena menikmati tapi sebaliknya.

Memukul mukul paha Bagas dengan keras tapi sepertinya itu tidak berasa sama sekali bagi Bagas, sementara itu Satria tidak ingin kalah dia mengocok lubang vagina ku dengan dua jarinya dengan cepat sehingga tercipta suara yang menurut mereka itu sangat intim sementara tangan satunya meremas payudara ku dengan kasar. Mendengar suara kocokan Bagas mempercepat gerakan nya dia berniat memasukkan semua penis nya tapi untung niatnya terhenti ketika melihat kedua mata ku yang berkaca-kaca, perlahan dia mengurangi kecepatan gerakan nya dan mengeluarkan penisnya yang sudah bercampur air liur.

"Aaahhh Aaahhh sa.sakit Sa.satria berhenti!"

"Boleh ku masukan milik ku?" Tanya Satria dengan suara merendah.

"Jangan coba-coba untuk, Aaahhh"

"Aku sudah tidak tahan lagi, bolehkah aku yang duluan"

"Jangan bermain terlalu kasar" Ucap Bagas sambil mereka berganti posisi.

Kaki ku di buka lebar-lebar lalu menaruhnya di pinggang nya, dia menelan ludah nya saat melihat vagina ku yang sedari tadi basah akibat rangsangan.

"Tidak perlu memakai pelumas lagi, ini sudah cukup" Dengan perlahan di gosok-gosokan penis nya pada vagina ku.

"Satria! jangan lakukan!"

"Tidak apa-apa aku akan lembut"

Perlahan dia memasukkan penisnya meski agak sulit tapi dengan sedikit tekanan akhirnya penisnya berhasil masuk sempurna.

"Apa ini, kenapa lembut sekali, milik ku serasa di remas"

"Aaaahhh sakit, berhenti! Keluarkan itu"

"Tahan sedikit" Dengan lembut dia mengecup kening ku dan mulai aksinya.

Suara desahan ku tidak terkendali, bagaimana tidak ini adalah pertama kalinya tentu saja sakit apa lagi penis Satria yang besar dan panjang menerobos masuk. Selama aksinya aku terus mendesah tanpa henti.

"Eemmm Aah Ah, hen.hentikan Ah Aah"

"Apa masih muat?" Tanya Bagas

"Jangan ini terlalu sempit, aahh" Desah kenikmatan Satria sambil semakin mempercepat gerakannya.

"Aaaahhh" Teriak ku dengan keras.

"Aku akan menunggu"

Setelah hampir 1 jam Satria menyudahi aksinya karena cairan kental sudah hampir keluar, kembali dia masukan penisnya lagi ke dalam mulut ku sampai menyentuh dinding tenggorokan ku.

Crooottt...

Sangat banyak rasanya asin manis dan sangat kental, aku tak bisa memuntahkan nya semuanya tertelan.

"Sangat nikmat" Ucap nya sambil memejamkan mata.

#LANJUT DI EPISODE SELANJUTNYA, SEKEDAR INFORMASI CERITA INI HANYA IMAJINASI PENULIS TIDAK DIKUTIP DARI KEHIDUPAN NYATA.

2 Suami CeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang